Friday, September 04, 2009

Yesterday

Oh I believe in Yesterday (John Lemon).

Lagu “Yesterday” diatas sangat populer di zamannya yang dibawakan oleh kelompok band “The Beatles”.

Sekarang, kita akan mencoba membahas sebagian syairnya saja dari perspektif hidup yang berkemenangan.

“I believe in Yesterday.” Terjemahan bebasnya adalah saya percaya akan hari kemarin.

Sepertinya si penulis lagu ingin memberitahukan kita betapa dia sangat merindukan hari-hari kemarin.

Mengapa?

Karena di hari-hari kemarin itulah dia masih bersama dengan kekasihnya. Saat-saat indah bersama kekasih hati yang menimbulkan kesan kebahagiaan dalam dirinya.

Kalau sekarang bagaimana, sobat?
Entah. Saya juga tidak tahu.

Menurut saya, sangat jauh lebih penting pembahasan atas pernyataan “I believe in Yesterday” ini. Benar nggak, sobat?

Kalimat lagu diatas sangat mempunyai pesan yang kuat dalam otak kita terutama dalam area otak bawah sadar kita.

Fungsi otak bawah sadar kita adalah mengatur sistem tubuh kita seperti fungsi jantung, paru-paru, ginjal, metabolisme organ tubuh bagian dalam kita.

Contoh : kita tidak dapat memerintahkan jantung kita untuk berhenti bukan, sobat?

Berita baiknya adalah, kita dapat membentuk kebiasaan berpikir kita supaya kita mendapatkan hasil terbaik sesuai yang kita inginkan, sobat.

Stephen R. Covey dalam buku “7 Kebiasaan Manusia yang Efektif” menjelaskan bahwa segala sesuatu keberhasilan kita dimulai dari Pikiran, pikiran yang baik akan menghasilkan tindakan yang baik, tindakan yang baik akan menghasilkan kebiasaan yang baik, kebiasaan yang baik akan menghasilkan karakter yang baik Dan karakter yang baiklah yang akan mengubah nasib kita, sobat.
Ini adalah sebuah rumusan sukses yang sejati.

Bila pernyataan ”I believe in Yesterday” yang terjemahan bebasnya adalah “saya percaya pada hari kemarain atau masa lalu”, maka syair lagu itu akan diputar berulang-ulang dalam pikiran kita, sobat.

“Garbage in Garbage Out”. Sampah yang masuk, sampah pula yang hasilnya.

Jadi, syair lagu itu dapat membentuk sebuah keyakinan baru, membawa kita ke area masa lalu dan mengisyaratkan bahwa kita sangat mendambakan kembali nostalgia masa lalu.

Secara tidak sadar kita dapat masuk dalam perangkap masa lalu. Jebakan ”loseman”. Orang yang tidak menang. Seorang pecundang bukan seorang pemenang.

Tahukah sobat, bila kita terjebak dalam masa belenggu masa lalu atau trauma yang mendalam, orang yang mengalami hal itu sangat tidak mudah diyakinkan. Mereka cenderung bersifat tertutup, pesimis terkadang sedikit apatis.

Hari kemarin atau ”Yesterday” sudah berlalu, sobat. Anda tidak akan pernah mengalami hidup yang berkemenangan dan menjelang hari esok, jika anda berfokus pada masa lalu, melulu.

Sekarang gunakan imajinasi kita sobat, untuk mengerti apa yang ingin saya gambarkan lewat ilustrasi berikut ini :

Anda saya berikan kesempatan untuk berdarmawisata ke sebuah daerah Karawang, Jawa Barat, ke sebuah tempat yang bernama “utopia” yang begitu megahnya.
Tahukah anda, sobat?

Bahwa anda harus memesan tempat peristirahatan ini dulu tempat ini supaya anda dapat menempatkan diri anda nanti bila sudah tiba waktunya.

Lucunya, kita tidak akan pernah masuk ke tempat peristirahatan kita sendirian. Kita butuh bantuan orang lain untuk mengangkat kita dan memasukkannya kedalam tempat yang telah kita pesan sebelumnya itu.

Anda hanya boleh pesan, karena anda tidak kapan akan memakainya. Hanya ALLAH yang tahu saat yang terindah bagi kita. (he he he)

Tapi tenang, sobat. Saya hanya meminta anda agar berperan sebagai pengunjung saja kok, bukan peserta. (I tell you, full)

Anda saya berikan sekop untuk membongkar tempat salah satu peristirahatan orang yang umumnya berukuran tipe studio atau tipe 21, namun hati-hati, disana ada juga yang bertipe tipe 45, 90 atau ukuran yang lebih besar lagi, loh. Tentu saja sesuai kemampuan anda pada saat anda pesan, sobat.

Sekarang silakan anda membongkar tempat itu dari sisi mana saja. Namun saya menyarankan dari sisi atas yang menyembul keluar dan berisikan identitas orang yang akan saya berikan namanya berikut ini.

Nama : Sibiasa Aja D.EH
Lahir : Tahun 1929
Meninggal : Tahun 1951
Dimakamkan : Tahun 1999
Dibongkar lagi tahun 2009.

Dibongkar siapa? Dibongkar anda, atas perintah saya dalam imajinasi saja.

Coba tebak. Apa yang anda temukan? Harta karunkah? Mas, perak dan permatakah?

Tentu saja tidak, sobat.

Anda hanya mendapatkan (maaf) tulang belulang. Itu saja. Tidak kurang, tidak lebih.

Itu yang akan kita dapatkan ketika kita memfokuskan energi kita ke masa lalu kita. Sebuah pemborosan waktu, tenaga bahkan uang untuk sebuah hal yang sia-sia.

Tapi tunggu dulu.

Meninggal dan dimakamkannya kok beda. Meninggal tahun 1951 dan dimakamkan tahun 1999 ini maksudnya apa?

Siorang biasa-biasa ini telah meninggal tahun 1951 secara spiritual. Dia sudah tidak mempunyai semangat hidup ini, tidak mau bangkit dari kekalahannya, sedangkan tahun 1999 memang secara fisik dia baru benar-benar meninggal.

Jadi, bagi anda-anda yang masih terkungkung oleh pikiran dan perasaan masa lalu, ada satu kata yang paling tepat untuk anda, sobat.

Bertobatlah. Jadikan hari ini sebagai titik perubahan atau kilas balik dalam kehidupan anda untuk segera mengubah pikiran anda ke Orientasi Masa Depan. Jelanglah hari esok.

Bila anda sering berorientasi pada masa lalu, selain tidak baik bagi kesehatan mental anda, hal ini juga sangat mempengaruhi hubungan anda dengan orang lain dan bahkan mempengaruhi karir anda. Terlebih lagi bagi anda yang belum mempunyai pekerjaan tetap.

Banyak orang yang gagal menjalani tes psikotest karena masalah hal ini. Ini baik bagi anda sebagai pelamar, maupun sebagai orang yang baru lulus dari perguruan tinggi atau yang ingin pindah ke perusahaan lain.

Kinerja anda saat inilah yang sangat mementukan, bila kinerja anda tidak bagus karena salah satu penyebab selalu berorientasi masa lalu, maka kemungkinan anda lulus tes psikotest akan semakin berkurang.

Bila anda sekarang sudah bekerjapun anda harus mewaspadai hal ini?

Mengapa?

Karir anda tidak akan pernah maju, sobat. Anda berpotensi dapat menjadi karyawan yang tidak dapat diharapkan lagi, benalu bagi perusahaan. Atau bila sedikit pintar dapat menjadi karyawan beracun atau ”toxic employee” seperti yang dijelaskan dengan gamblang oleh ”Anthony Dio Martin”. Seorang penulis best Seller dibidang kecerdasan emosi, seorang Master NLP dan Hypnoterapi. Yang siaran setiap hari jam 7.00 pagi setiap hari Kamis di Smart FM 95.9 KHz.

Atau meminjam istilah mas Pri GS, budayawan yang suka menggoda Indonesia setiap hari Jumat jam 7.00 malam di Smart FM juga. Istilah yang pertama adalah ”poco-poco” yang artinya sekali maju, sekali mundur. Berikutnya adalah istilah ”undur-undur”. Disangka jalannya maju padahal jalannya mundur.

Atau Gayatri. Anti mati gaya. Three, jaringan selulermu. (Sip dech).

Atau ada penyedia jasa telekomunikasi lainnya yang menawarkan jasa telekomunikasi lintas arwah. Alam sadar dan alam gaib. (ih horor)

Lucu sekali bukan?

Sekarang, ambillah tindakan. Buatlah sebuah perencanaan perubahan.

Bila diibaratkan sebuah mobil, anda hanya boleh menoleh belakang lewat kaca spion anda, sesekali saja untuk melihat situasi dan sebagai bahan refleksi anda, sobat. Ayu deh, mending sobat ikutan gabung di acara refleksi yang dibawakan Mas Pri GS, di setiap Jumat Malam jam 7.00 malam bersama dengan Mba Santi.

Sedangkan mata, pikiran dan keseluruhan diri anda harus fokus pada apa yang terjadi hari ini dan ke arah mana yang dipilih untuk memperoleh hidup yang berkemenangan dan menjelang hari esok yang penuh dengan harapan indah.

Untuk menutup bagian dari masa lalu ini, saya akan menyanyikan lagu pada saat saya waktu di Sekolah Dasar pada saat pelajaran agama sebagai berikut :

Cepatlah, larilah Lot sekeluarga
Api ALLAH bakar Sodom dan Gomora
Janganlah menengok melihat harta
Istri Lot lupa dia toleh ke belakang
Hei, jadi Tiang Garam

Terjadi sebuah ”Magical Moment” lagi, walaupun dengan akhir yang tragis.
(I pray for you, full)