Saturday, September 12, 2009

6A. Terfokus pada yang negatif

Salah satu penyebab kegagalan kita untuk menjadi pribadi yang dapat diandalkan adalah ketika perhatian kita hanya terfokus pada pikiran yang negatif. Sebagian orang pernah merasakannya termasuk saya.

Ketika saya mengadakan pelatihan dengan kelas kurang lebih 25 – 30 orang dan terkadang yang ada beberapa yang hadir lebih senior daripada saya dari segi usia, terkadang timbul rasa sungkan, nggak enak hati dan rasa tidak percaya diri muncul.

Pada menit-menit awal saya pun dapat merasa canggung dan ketakutan akan penolakan.
Untungnya rasa percaya diri perlahan-lahan bangkit dan mengalahkan rasa takut itu dengan mengingat peristiwa-peristiwa positif dan pengalaman saya mengajar banyak kelas sebelumnya.

Namun ketika saya sudah terbiasa dengan situasi dan kondisi pelatihan saya, saya dapat bercerita dengan bebasnya bahkan mengubah keadaan posisi mereka dari yang melipat tangannya di depan dada tanda sebuah penolakan atau ”wait and see” menjadi lebih terbuka dan terkadang tersenyum sesuai dengan humor-humor ringan di sela-sela pelatihan kami sebelum masuk pada esensi pelatihan yang sesungguhnya.

Itulah mengapa kita harus tetap menambah daftar panjang kita akan pencapaian kita yang positif agar kita dapat mengingatnya untuk membangun kepercayaan diri anda dan bila sudah menjadi kebiasaan, kita dapat melakukannya tanpa berpikir terlebih dahulu.

Ada cerita tentang dari buku “The Successful Principal” yang menceritakan tentang bagaimana seorang yang terpaku pada pemikiran negatif sebagai bahan pembelajaran kita supaya kita tetap fokus pada pikiran positif saja.

Cemas sampai mati

Nick Sitzman seorang pekerja rel kereta api yang masih muda dan ambisius, sehat dan kuat. Dia bereputasi sebagai pekerja keras yang rajin dan punya istri yang menyayanginya serta dua orang anak dan banyak teman.

Pada suatu hari musim panas, kru kereta api diberitahu bahwa mereka boleh pulang satu jam lebih awal untuk merayakan ulang tahu mandor mereka. Ketika sedang melakukan pemeriksaan terakhir pada gerbong kereta, Nick tidak sengaja terkunci dalam sebuah gerbong pendingin. Ketika sadar para pekerja lain sudah meninggalkan lokasi, Nick mulai panik.

Dia menggedor-gedor pintu dan berteriak-teriak sampai kepalanya berdarah dan suaranya serak, tapi tidak ada yang mendengarnya. Dengan pengetahuannya tentang “angka dan kenyataan”, dia memperkirakan suhunya nol derajat. Pikiran Nick mengatakan bahwa jika dia tidak bisa keluar, maka dia akan mati beku disini. Karena ingin istri dan keluarganya tahu persis apa yang terjadi padanya, Nick mencari sebuah pisau dan mengukir kata-katanya diatas lantai kayu. Dan dia menulis,”Dingin sekali, badanku mulai mati rasa. Andai saja aku bisa tidur. Ini mungkin pesan terakhirku”.

Keeseokan paginya, para kru membuka pintu tebal gerbong pendingin itu dan menemukan Nick sudah meninggal. Autopsi memperlihatkan setiap tanda fisik tubuhnya menunjukkan dia mati kedinginan. Padahal, unit pendingin gerbong itu tidak berfungsi dan suhu adalah 12 derajat celcius. Nick telah membunuh dirinya sendiri dengan kekuatan pikirannya sendiri.


Anda juga, jika anda bisa membunuh diri sendiri dengan pikiran yang membatasi – tidak langsung seperti Nick Sitzman, namun sedikit demi sedikit, hari demi hari, sampai anda perlahan-lahan mematikan kemampuan alami anda untuk mencapai keinginan anda.

Pikiran negatif akan mempengaruhi tubuh anda. Para peneliti juga tahu dari tes-tes polygraph (detektor kebohongan) bahwa tubuh anda bereaksi terhadap pikiran anda – mengubah suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, tarikan napas, ketegangan otot dan seberapa banyak tangan anda berkeringat.

Ketika tersambung dengan detektor kebohongan dan ditanyai hal-hal seperti “Apakah anda mengambil uang itu?”, tangan anda menjadi lebih dingin, jantung anda akan berdetak lebih cepat, tekanan darah anda akan lebih tegang dan akan berkertingat jika anda memang mengambil uang itu dan mencoba menyangkalnya.

Perubahan fisiologis semacam itu terjadi bukan hanya ketika anda sedang berbohong tapi juga sebagai reaksi terhadap setiap pikiran anda. Setiap sel di tubuh anda terpengaruh oleh setiap pikiran anda.

Pikiran negatif mempengaruhi tubuh anda secara negatif – melemahkan anda, membuat anda berkeringat dan membuat anda tegang.

Sebaliknya pikiran positif mempengaruhi tubuh anda dengan cara positif, membuat anda lebih rileks, terpusat dan waspada. Pikiran positif akan membantu sekresi endorlin di otak dan akan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa nyaman.

Salam Champion
Surya Rachmannuh