Saturday, September 12, 2009

3A. Batu besar dalam hidup kita

Saya ingin membahas “batu besar” dalam hidup kita yang mungkin menghalangi potensi hidup kita lewat sebuah ilustrasi yang berjudul “Gajah Sirkus” berikut ini:


Gajah Sirkus

Seseorang melihat sebuah pertunjukan sirkus dan melihat betapa hebatnya atraksi seekor gajah berlaga, mulai dari kepintaran melewati rintangan manusia tanpa menginjak orangnya sampai kemamapuannya membawa beberapa balok kayu dan orang untuk menunjukkan sebuah atraksi yang hebat dalam sebuah sirkus.

Begitu ingin tahunya orang itu, sampai dia mengikuti gajah tersebut beserta pawangnya seusai pertunjukan sirkus tersebut. Dalam pandangan pikirannya, selesai pertunjukan, sang Gajah akan langsung dimasukkan ke dalam sebuah kandang, dan dia ingin melihat sebesar apakah kandang gajah tersebut.

Ternyata, sambil menunggu pertunjukkan berikutnya, sang gajah tidak dimasukkan ke dalam kandang, melainkan hanya ditambatkan sebuah patok kayu besar sepanjang satu meter saja. Hal ini sangat mengejutkan dia, oleh karena itu dia bertanya kepada pawang gajah itu mengapa sang gajah tidak melarikan diri dan tunduk pada sebuah patok kayu itu yang seharusnya dengan mudah dengan sekali hentakan saja akan melontarkan patok kayu itu dan sang gajah pun bebas lepas untuk bergerak kea rah manapun yang ingin dia tuju.

“Champion sekali pertanyaan anda, “jawab si pawang. Gajah itu dapat saya kendalikan karena sejak kecil saya sudah mengikatnya disana. Pada awalnya dia meronta-ronta dan mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan itu dan ternyata sang gajah kecil itu tidak mampu. Sejak saat itu, gajah kecil yang sekarang telah bertumbung dan berkembang sebesar ini tidak mau lagi mencoba melepaskan diri dari ikatan itu, sehingga saya dapat memarkir gajah itu untuk sementara waktu sebelum dia kembali ke kandangnya.

“Gajah itu hanya mampu pada apa yang telah saya latihkan kepadanya yaitu melewati rintangan manusia dan atraksi yang memukau lainnya yang telah saya ajarkan kepadanya, kecuali mematahkan patok itu” jelas si Pawang gajah.

Demikian juga kita, bila sejak kecil kita sudah banyak mengalami kegagalan demi kegagalan bahkan sudah menjadi trauma, maka kita akan mengalami banyak kesulitan untuk meraih apa yang kita ingingkan dalam hidup ini. Kita tidak mau berusaha untuk mencoba lagi.

Anda mungkin bertanya darimana asalnya ketakutan itu?

Ketakutan itu muncul lewat hal-hal negative yang pernah dialami, sehingga seseorang menjadi takut gagal. Disinilah awal siklusnya. Rasa takut itu berkembang menjadi seseorang tidak mau mengambil tindakan sehingga dia tidak mempunyai pengalaman, baik itu berupa kesalahan atau tindakan benar yang dapat memotivasi seseorang. Bila seseorang tidak mempunyai pengalaman dapat dipastikan dia tidak mempunyai kemampuan dan sebagai hasil akhir kematangan siklus ini dia kembali menimbulkan ketakutan yang secara permanen.

Hanya satu jawabannya. Ketakutan itu terkadang hanya ada di dalam pikiran kita. Kabar baiknya adalah tindakan mengalahkan ketakutan. Saya sangat menyarankan dalam hal kondisi yang tidak pasti ini, tetap lakukan suatu tindakan, sebuah langkah maju dalam kehidupan, entah itu salah, keliru, hasilnya tidak maksimal, minimal kita mempunyai sebuah keberanian untuk bergerak apalagi menuju sasaran yang telah kita inginkan.

Oleh karena itu saya kembali ingin membahas masalah inisiatif ini sesuai dengan prinsip Tanam Tuai, dimana para Champion memandang kehidupan ini masih dengan menggunakan rumus yang sama sebagai berikut :

Peristiwa + Respon = Outcome (hasil yang diinginkan)

Anda tidak akan mungkin mencapai hasil yang diinginkan hanya jika terpaku pada respon saja. Memang bila terjadi sesuatu hal di luar hal-hal yang telah anda perkirakan, respon lah senjata terakhir kita untuk mengurangi resiko kerugian kita atau hasil yang kita dapatkan menjadi berkurang tidak seperti yang diinginkan.

Oleh karena itu, anda harus mengambil tindakan untuk mengubah peristiwa dimana area itu masih dalam kendali anda lewat sebuah perencanaan atau “pernyataan misi”.

Karena apapun latar belakang anda, semua orang bisa sukses. Menjadi pribadi yang Champion. Semua perjalanan hidup manusia itu terangkum dalam sebuah judul film kehidupan. Hanya ada dua hal tidak dapat anda ubah dalam hidup ini yaitu dimana anda dilahirkan, dan dengan orang tua mana anda ingin dilahirkan.

Setiap orang mempunyai peran dalam film itu. Apakah itu menjadi sutradara, peran utama, peran pembantu, figuran, tukang shoting film, bagian lighting, tukang kabel atau tukang kerek film. Mau jadi produser, penulis naskah, penonton, kritikus, komentator, atau apa saja.

Terserah.

Judul film itu adalah “It’s my life”. Ini adalah kehidupanku.

Salam Champion
Surya Rachmannuh