Friday, September 04, 2009

Ta gendong kemana-mana

Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Enak tau
-
Where are you going?
Ok I’m walking
Where are you going?
Ok my darling
Ha…Ha…
(Mbah Surip)
Jangan ngaku-ngaku anak gaul, kalau kamu tidak tahu lagu ini, apalagi kalau tidak baca artikelini. (ha ha ha)

Saya hanya melihat pertunjukannya Mbah Surip dua kali. Yang satu di space toon jauh sebelum Mbah Surip terkenal dan satu lagi ketika dia sedang mengadakan pertunjukan di salah satu televisi swasta di Indonesia.

Namun yang paling berkesan yang saya angkat sebagai ”Magical Moment” adalah ketika melihat penampilan pertama Mbah Surip di Space Toon.

Jauh sebelum saya melihat penampilan mbak Surip dengan lagu ”ta gendongnya kemana-mana”, anak saya sering mendendangkan lagu itu.
Ta gendong kemana-mana
Ta gendong kemana-mana

Kemudian dia menyuruh saya menggendong boneka rusanya dan saya pun mengikuti perintahnya.

Dan sayapun bernyanyi sambil melonjak-lonjakkan boneka rusa anak saya sambil ikutan bernyanyi, tagendong kemana-mana, tagendong kemana-mana (ha ha ha). Senang sekali melihat anak saya tersenyum.

Sebuah ”Magical Moment” terjadi lagi.


Nichole : Wus wus. Sambil mengisyaratkan gaya saya menggendong dia terbalik. Tangan kiri saya melewati paha kiri dan memegang paha kanannya, sedangkan tangan kanan saya melintang dari sisi kanan dibawah keteknya sambil memegang disisi ketek kirinya.
Lalu saya berkata ”Wus, wus” (sambil menggerakkan anak saya keatas dan kebawah).

Saya : Kita hitung ya. Satu, dua, tiga, empat, li..........ma. Sudah ah.

Sebuah ”Magical Moment” terjadi lagi.

Saya sering menggendongnya sejak dia berusia hampir setahun sampai usianya sekarang yang genap lima tahun tanggal 24 Agustus ini. Sama seperti ulang tahun sebuah televisi swasta RCTI.

Bedanya adalah, dulu saya sanggup 10 kali menggendong dia, namun semakin lama bobotnya semakin berat sehingga saya hanya sanggup menggendongnya sebanyak lima kali saja.

Hal ini juga menjadi renungan saya, betapa kita sering tidak menyadari bahwa kita pun sering menggendong dan digendong oleh orang lain dalam beberapa hal tertentu.

Kita butuh bantuan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Mari kita bahas lirik lagu ”tagendong” berikutnya dari Mbah Surip menurut saya :

Where are you going?
Ok, I am walking
Where are you going
Ok, my darling
Terjemahan bebasnya :

Anda mau kemana dalam hidup ini?
Ok. Saya akan berjalan.
Anda mau kemana dalam hidup ini? (Sudah punya tujuan hidup belum?)
Ok deh. Kekasih jiwaku.

Harapan saya adalah anda sudah menemukan Tujuan Hidup anda, sobat.

Anda mau membayar ongkosnya untuk mencapai tujuan itu dengan berpedoman pada hari esok, mempunyai motivasi dasar yang membuat anda tetap bersemangat, mengenal diri sendiri dan karakter sendiri, mengucap syukur senantiasa, memiliki mental kelimpahruahan serta bertindak secepatnya, seolah-olah tidak ada lagi hari esok.

Makin cepat makin baik, untuk menjelang hari esok yang penuh harapan.

Dan terakhir, berikut ini adalah pesan Mbah Surip kepada kita semua :
• Hidup ini singkat, mari kita mulai berkarya
• Hai orang asing, berbagilah dengan Indonesia. Jangan mengambil harta dan sumber daya Indonesia saja dan meninggalkannya begitu saja.
• Hai masyarakat, walaupun penampilan Mbah Surip sekejab namun ada dihatimu bukan? Jangan pernah ngaku penggemar Mbah kalau belum baca artikel ini. (Ha ha ha).
• Hai para pemimpin, jangan pernah menukar harkat dan martabat diri dan Indonesia dengan apapun juga, kita bisa mandiri walaupun tidak sendiri

Yang senantiasa mengingatkan dan memberikan gendongan bagi kita semua.
(Ha ha ha)
Untukmu Indonesiaku. I love you, Full.

(mengheningkan cipta sejenak)
Terima kasih Mbah Surip atas wejanganmu, pesanmu tagendong kemana-mana.
Untuk Mbah Surip. I praf for you, full.
Untuk Indonesia, Dirgahayu indonesiaku yang ke-64. Jayalah Indonesiaku.