Saturday, September 12, 2009

Solid Team Work

Membentuk suatu tim kerja yang solid (Solid Team Work) memang bukan perkara yang mudah, karena setiap orang dengan talenta yang berbeda dan disatukan dalam sebuah tim memerlukan sebuah proses penyatuan yang memerlukan kesamaan tujuan atas terbentuknya tim itu.

Memang idealnya kita menetapkan sasaran dari awal dan membuatnya menjadi sasaran-sasaran tim yang lebih spesifik dalam sebuah organisasi (break down target) sehingga proses pemilihan orang yang cocok dengan sebuah penugasan (assignment) menjadi sangat penting karena sifatnya yang berbeda dan dapat digabungkan begitu saja.

Membangun tim yang solid ini butuh pemahaman yang mendalam karena dari tampak luar kelihatannya sebuah tim itu akrab namun sebenarnya tidak seakrab yang kita persepsikan sebelumnya, karena masing-masing individu sebagai bagian dari anggota kelompok mempunyai kesan ingin menonjolkan diri sehingga kita sebagai pemimpin harus menyadari bahwa kita ini sebenarnya mempunyai peran dengan menunjukkan komitmen dan usaha untuk memimpin tim dengan cara kita meminjam (borrow) kekuatan dari masing-masing individu dalam tim. Dan justru disitu letak kelemahan rata-rata orang Indonesia, kita mudah membuat komitmen tapi absen dalam pelaksanaannya.

Didalam tayangan tentang kemenangan tim Ferrari juga disebutkan bahwa ada seorang pembalap yang bernama Masa yang ketika itu dinyatakan sebagai pemenang, namun selisih 3 detik kemudian dinyatakan kalah karena ada pembalap lain yang menyusul dibelakangnya dan itu akibat dari pemberian jalan seorang pembalap lainnya sehingga Masa urung menjadi juara lomba itu. Hal yang menarik dari tim itu adalah mereka benar-benar merasakan juara yang sebenarnya walaupun hanya terpaut dari 3 detik saja, segala impian mereka bubar karena sebuah “pemberian” tersebut.

Hal lain juga pernah dialami oleh Masa juga ketika etape terakhir yang seharusnya menjadi jalan kemenangan bagi dia tidak lagi kesampaian, karena hanya masih menyangkutnya selang bensin sebagai penyebab mobilnya terbakar sehingga tidak dapat melanjutkan lomba kembali. Kejadian itu diakibatkan tim yang bertugas memberikan bensin itu mendapatkan telepon tentang keluarganya yang menyebabkan dia kehilangan konsentrasi dalam beberapa detik dan menyebabkan keterlambatan untuk mencabut selang bensin tersebut.

Intinya bagaimana kita membina tim yang solid tergantung dari visi dan misi, ada sasaran, dan saling menghargai sesama anggota tim sehingga menciptakan sebuah kebanggaan tersendiri sebagai anggota tim tersebut dan tentu saja mendapatkan upah yang layak sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
(bahan diambil dari “Leadership Forum” yang diselenggarakan oleh Dunamis, tanggal 11 September 2009)


Salam Champion
Surya Rachmannuh