Tuesday, August 31, 2010

Managing Performance

Kunci keberhasilan untuk performance yang luar biasa adalah komitmen.

Sering kali kata komitmen digunakan, terutama bagi para praktisi, field force yang ada di dalam industri farmasi.

Komitmen itu mudah dikatakan namun perlu difollow up untuk mendapatkan fakta atau realitanya, apakah komitmen itu dilakukan sungguh-sungguh, setengah-setengah atau lip service belaka.

Ada sebuah ilustrasi mengenai komitmen ini, seseorang makan pagi dengan lauk telur dadar dan empal daging sapi. Telur dadar dapat dikatakan partisipasi karena sang empunya telur yaitu ayam masih hidup dikandang, ayam hanya berpartisipasi saja dalam membuat perut seseorang kenyang.

Empal daging lebih menggambarkan sebuah keadaan komitmen, karena sang empunya daging turut serta / merelakan dirinya terlebih dulu untuk dijagal, dibawa kepasar, dibeli per kiloan, digepruk dulu sebelum menjadi empal, dan seterusnya sampai menjadi empal dagin yang siap untuk disajikan.

Komitmen dan partisipasi memang adalah dua hal yang berbeda, yang ingin saya sampaikan adalah mungkin dalam benak anda bahwa komitmen adalah yang terbaik. Namun menurut saya tidak selalu. Saya adalah penganut "Sang Penilai Situasi" artinya komitmen dan partisipasi dapat kita lakukan sesuai dengan konteks kebutuhannya.

Kita membutuhkan komitmen bagi pengembangan diri, karir dan profesi kita sedangkan diluar itu kita lebih baik berpartisipasi saja.

Salam kompetensi

Surya

Tuesday, August 24, 2010

Thinking Skills

Manajer membutuhkan sebuah stratgi berpikir untuk sukses di dalam linkungan bisnis saat ini. Mereka juga harus mampu mengumpulkan dan memproses informasi yang banyak serta secara efisien memilahnya menjadi sebuah fakta dan data yang dibutuhkan di dalam pengambilan keputusan.

1. Berpikir strategis (Think Strategically) : kemampuan untuk mempertimbangkan range faktor internal dan eksternal ketika menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan; mengidentifikasi isu kritis, yang membutuhkan strategi tingkat tinggi dan skala prioritas bagi tim; kemampuan untuk menggunakan informasi tentang pasar dan pergerakan kompetitor di dalam pengambilan keputusan;

2. Analisa Isu (Issue Analysis) : kemampuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan secara sistematis; kemampuan untuk memberikan pertimbangan pada semua faktor; menangani kompleksitas dan menerima hubungan antara masalah dengan isu-isu tertentu; serta mampu mencari masukan dari pihak lain; dan menggunakan urutan yang logis di dalam melakukan analisa

3. Pengambilan keputusan (Use Sound Judgement) : kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat dan cepat; dan mampu mengambil keputusan di dalam situasi yang tidak pasti atau tentu

4. Inovasi (Innovation) : kemampuan untuk membuat ide-ide yang baru; melewati status quo; kemampuan mengenali kebutuhan atas pendekatan yang baru atau dimodifikasi; kemampuan untuk membawa perspektif dan pendekatan bersama; kemampuan untuk mengombinasikan semuanya itu didalam cara yang kreatif

Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Self Management Skills

Berjuang atau sekedar hidup - mana diantar kata-kata ini yang menggambarkan diri anda?

Jika anda menggambarkan diri anda sebagai sekedar hidup saja (survivor) anda mungkin akan mengalami permasalahan, anda mungkin merasa bahwa anda mempunyai mode yang reaktif dibandingkan dengan melandaskan tingkah laku dan tindakan anda pada nilai dan prinsip-prinsip dasar hidup anda. Anda mungkin akan mengalami kesulitan di dalam mencari keseimbangan antara dunia pribadi dan kerja anda serta kebutuhan organisasi, orang lain dan diri anda sendiri.

Seseorang yang berjuang untuk mencapai posisi manajerial menyadari bahwa untuk secara efektif menghadapi kepedulian dari organisasi dan orang-orang yang ada di dalamnya, dia harus juga memastikan bahwa setiap orang perlu mendapatkan perhatian. Manajer yang mempunyai tipe seperti ini mempunyai fleksibilitas dan adaptasi yang baik. Mereka menciptakan keseimbangan antara stress yang positif dan negatif, kepercayaan diri dan penerimaan diri.

Ini berarti kita membutuhkan waktu untuk merefleksikan diri sendiri atas sikap dan tingkah laku kita sehari-hari yang sesuai dengan etika dan prinsip dasar seorang pemimpin. Ini juga berarti menempatkan prioritas yang tinggi pada pengembangan dan pembelajaran diri sendiri yang baik.

1. Integritas (Act with integrity) : kemampuan untuk menunjukkan prinsip kepemimpinan dan etika bisnis; kemampuan untuk menunjukkan konsistensi dari prinsip, nilai dan tingkah laku kita; kemampuan untuk membangun kepercayaan dengan orang lain melalui otensitas diri dan diikuti dengan komitmennya

2. Adaptasi (Adaptability) : kemampuan untuk menangani tantangan pekerjaan sehari-hari; memiliki keinginan dan mampu memenuhi permintaan, prioritas, kebingungan dan perubahan yang banyak; menunjukkan ketenangan didalam menghadapi kekurangan, frustasi dan halangan; kemampuan untuk fleksibel

3. Pengembangan diri I(Develop oneself) : kemampuan untuk belajar dari pengalaman; kemampuan untuk secara aktif giat dalam belajar dan pengembangan diri sendiri; kemampuan untuk mencari dan meminta umpan balik dari rekan / orang lain; kemampuan untuk memodifikasi tingkah laku dari hasil umpan balik orang lain tersebut


Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Organizational Skills

Karena dunia dan lingkungan kerja kita acapkali berubah, maka strategi dan prioritas dari organisasi dan manajer harus mengikuti perubahan ini.

Kebanyakan perusahaan yang menjadi perusahaan global atau yang mempunyai pemikiran global, kompetisi di dunia kerja memerlukan peningkatan yang terus menerus didalam produk dan jasanya. Ini semua harus berfokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan dengan menyediakan layanan pelanggan dan pengembangan atas sumber daya internal perusahaan lainnya.

Kita juga tahu bahwa bisnis semakin meningkat dan harus dikelola dengan baik. Akhirnya, organisasi juga harus mendapatkan keuntungan yang optimal untuk jangka pendek dan jangka panjang yang membutuhkan pemikiran yang sangat panjang dan terencana.
(Long Term Development Plan)

Pada bagian ini kita membutuhkan ketrampilan-ketrampilan sebagai berikut :

1. Mengelola Keuntungan (Manage Profitability) : kemampuan untuk menekankan kebutuhan kontribusi departemen / unit bagi keuntungan perusahaan; kemampuan untuk mengambil keputusan yang meningkatkan posisi keuangan perusahaan

2. Pengembangan mutu (Commit to Quality) : kemampuan untuk mengetahui kebutuhan untuk secara konsisten menghasilkan produk atau jasa yang bermutu tinggi; kemampuan untuk menentukan standar dan mengevaluasi produk, proses dan/atau jasa berdasarkan standar industri yang baku; serta mampu menangani persoalan yang berkaitan dengan mutu (Quality Management System / ISO)

3. Kepuasan Pelanggan (Focus on Customer Needs) : kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan; kemampuan untuk mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan; kemampuan untuk secara terus menerus mencari cara untuk memuaskan pelanggan

4. Kepemilikan (Corporate Citizenship) : kemampuan untuk menggunakan sumber daya perusahan secara bijak; kemampuan untuk masuk dalam komunitas dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan bisnis; mengatur waktu dan usaha untuk keberlangsungan hidup perusahaan (Sense of belonging)

5.Implikasi Global (Recognize Global Implications) : kemampuan untuk memahami isu dan trend, perspektif dari berbagai budaya dan bangsa; kemampuan untuk mengenali apa yang terbaik dalam sebuah negara mungkin "tidak cocok" aplikasi dengan negara sendiri; kemampuan untuk menentukan perbedaan budaya dan agrikultur didalam menentukan strategi perusahaan dan pendekatan bisnisnya


Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Organizational Knowledge

Manajer ditantang untuk berhadapan dengan informasi yang baru dan uptodate yang berhubungan dengan profesinya, industri dan kompetisi. informasi bertumbuh dengan pesat hampir dua kali setiap tahunnya. Metode dan strategi untuk melakukan usaha di dalam organisasi dan dunia pemasaran menjadi lebih kompleks

1. Menggunakan data keuangan dan kuantitatif (Financial and Quantitative Data) : Kemampuan untuk menyusun budget yang realistik; kemampuan untuk menggunakan data keuangan dan kuantitatif secara efektif untuk mengatur usahanya

2. Menggunakan data teknis/fungsi dari para pakar (Use Technical / Functional Expertise) : Kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan yang up-to-date di dalam profesi dan industri; kemampuan untuk dicatat sebagai seorang pakar di dalam area teknsi dan fungsi; kemampuan untuk mendapatkan akses dan mengases serta menggunakan kemampuan pakar bidang lain dan teknologi yang dibutuhkan (knowledge management)

3. Mengetahui bisnis (know the business) : kemampuan untuk memahami isu-isu yang relevan pada organisasi dan bisnis; kemampuan untuk menjaga pengetahuan yang up-to-date; kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan lewat cross-functional team



Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Motivation Skills

Level motivasi dari seorang manajer bertindak sebagai semangat atau energi yang membuatnya mampu mencapai hasil kerja dan berhasil dalam karirnya. sangat penting bagi kita untuk memelihara energi kita atau motivasi dan cara anda menggunakan motivasi itu juga tidak kalah pentingnya.

Seorang manajer yang secara efektif menggunakan energinya akan menentukan standar motivasi yang tinggi, fokus pada energinya pada isu-isu yang penting dan bekerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal dengan cara mencapai tantangan dan menangani rintangan yang ada.

Manajer yang termotivasi dan sukses mempunyai efek yang positif dan mempengaruhi orang lain. Mereka bertindak sebagai "Role Model" dan sebagai driver dan menyediakan antusiasme yang dibutuhkan organisasi.

Ada dua area yang penting dalam motivasi ini yaitu :

1. Mencapai hasil (Drive for results) : kemampuan untuk mencapai hasil dan keberhasilan; kemampuan untuk menemukan kepekaaan atas situasi mendadak (sense of urgency) dan mendorong isu untuk diselesaikan dengan segera; kemampuan untuk menangani rintangan dan dari tindakan oposisi

2. Komitmen kerja (show work commitment) : kemampuan untuk menentukan standar kinerja yang tinggi; kemampuan untuk menentukan sasaran yang agresif dan bekerja kerja untuk mencapainya



Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Leadership Skills

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mencapai tujuan lewat mendukung dan menghubungkan pencapaian kontribusi orang lain, tegas dalam menentukan isu-isu yang penting dan bertindak sebagai seorang katalisator dalam perubahan dan peningkatan yang terus menerus (continuous improvement)

Di masa yang lalu, kepemimpinan sangat sederhana. Para menajer terdahulu dapat mengandalkan kinerja atau performance saja. Manajer masa kini dihadapi oleh tempat kerja yang lebih terdidik dan berorientasi pada demokrasi daripada otokrasi. Masalah dan kesempatan menjadi sangat kompleks dan menantang.

Sebagai hasilnya, manajer masa kini harus didorong untuk melakukan kontribusi pada semua aspek SDM di organisasi, baik secara individu maupun dalam sebuah grup. Anda membutuhkan kreativitas dan sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan bagi semua orang dan mendapatkan komitmen dari semua orang di dalam mengimplementasikan solusi yang efektif.

Pada bagian ini, ada 7 aspek pengembangan kepemimpinan yang sangat penting di dalam menjalankan peran kita sebagai seorang manajemen.

1. Menentukan arah (provide direction) : Kemampuan untuk mengembangkan sebuah visi; kemampuan untuk memberikan arahan yang benar serta prioritasnya; kemampuan untuk menjelaskan peran dan tanggung jawab

2. Memimpin dengan benar (Lead Couragously) : kemampuan untuk menciptakan sebuah langkah terdepan didalam menentukan isu-isu yang penting bagi bisnis; memasukan diri anda ketika menghadapi masalah-masalah yang penting; kemampuan untuk tetap berdiri teguh bilamana dibutuhkan

3. Mempengaruhi orang lain (influence others) : kemampuan untuk mengemukakan pendapat dan mempengaruhi orang lain; kemampuan untuk mendapatkan dukungan dan komitmen dari orang lain; kemampuan untuk memobilisasi orang lain untuk melakukan tindakan

4. Membangun Teamwork (Teamwork) : kemampuan untuk membangun tim yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi; kemampuan untuk mengkolaborasi anggota tim; kemampuan untuk menggunakan tim untuk menentukan isu-isu yang relevan

5. Memotivasi orang lain (Motivate others) : kemampuan untuk mendorong dan mendukung orang lain untuk melakukan prestasi; kemampuan untuk membangun standar kinerja yang menantang; kemampuan untuk menciptakan antusiasme; kemampuan untuk melakukan hubungan yang mendalam sebagai bentuk investasi ke depan agar tim mempunyai kemampuan yang tinggi untuk terus mengukur prestasi mereka yang tertinggi

6. Membina dan membimbing orang lain (Coaching and Mentoring) : kemampuan untuk mengases kekuatan dan pengembangan yang dibutuhkan dalam diri orang lain; memberikan waktu dan menyampaikan umpan balik dan pembinaan yang membantu pengembangan diri orang lain; kemampuan untuk memberikan penugasan yang menantang dan kesempatan untuk berkembang bagi karir orang lain

7. Mengelola perubahan (Change Management) : kemampuan untuk menantang "Status Quo" dan mendukung inisiatif-inisiatif baru; kemampuan untuk bertindak sebagai seorang katalisator bagi perubahan dan menstimulasi orang lain untuk berubah; kemampuan untuk menunjukkan cara perubahan yang dibutuhkan; serta mampu mengelola pelaksanaannya dengan efektif



Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Interpersonal Skills

Manajer yang sukses dan sangat dihargai mengetahui bahwa kemampuan antar pribadi (people skill) sangatlah penting dalam bisnis. Dengan membangun sebuah hubungan memberi dan mengambil (give and take) dimana kita disarankan untuk mengembangkan pengertian dan penghargaan diri orang lain, mengetahui kebutuhan dan perasaan orang lain, fokus pada aspek positif ketika menghadapi sebuah konflik, dan melihat perbedaan orang lain sebagai dasar pembentukan sebuah tim yang solid, maka kita dapat membuat sebuah suasana yang sehat untuk produktivitas kerja yang baik.

Sebagai tambahan, kita dapat meningkatkan kebutuhan pribadi dan profesional kita dengan kolega, atasan, orang lain dan diri anda sendiri. Ada 5 aspek pengembangan dalam Interpersonal skill ini adalah sebagai berikut :

1. Membangun hubungan (Build Relationship) : Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dalam sebuah keterbukaan, persahabatan, dan penerimaan yang baik; kemampuan untuk menunjukkan ketertarikan di dalam diri orang lain serta pola pikirnya sendiri; kemampuan untuk menginisiasi dan membangun hubungan dengan orang lain sebagai kunci utama keberhasilan dalam bisnis

2. Berorganisasi (Organizational Savvy) : kemampuan untuk membangun sebuah hubungan give-and-take dengan orang lain; memahami agenda dan pola pikir orang lain; mengenali dan secara efektif mengimbangi ketertarikan dan kebutuhan orang lain yang dibandingkan dengan tujuan utama kita yaitu memenuhi kebutuhan organisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan pribadi atau golongan

3. Membangun jaringan (leverage networks) : kemampuan untuk mengidentifikasi dan membangun hubungan dengan pemangku jabatan penting yang berbeda fungsi dan jabatan; kemampuan untuk menggunakan jaringan informal untuk mencapai sasaran perusahaan; kemampuan untuk membangun jaringan yang kuat di luar organisasi yang sama indstrinya atau profesi tertentu

4. Menghargai perbedaan (Value Diversity) : Menunjukkan penghargaan serta apresiasi untuk setiap orang dengan tidak memedulikan latar belakang, ras, umur, jenis kelamin, ketidakmampuan, nilai, gaya hidup, cara pandang atau hobby; kemmapuan untuk mencari pemahaman atas sudut pandang orang lain; kemampuan untuk melihat perbedaan dalam diri orang sebagai kesempatan untuk belajar bagaimana melakukan pendekatan yang berbeda pula

5. Mengatasi konflik (Manage Disagreements) : Kemampuan untuk membawa konflik yang substansi dan ketidaksetujuan kedalam sebuah era keterbukaan dan menyelesaikannya secara kolaboratif; kemampuan untuk membuat konsensus


Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Communication Skills

Ketrampilan komunikasi membentuk kesuksesan fundamental dari sebuah organisasi. Ini sangat penting karena kita terkadang beranggapan bahwa diri kita sudah "mampu" dalam melakukan komunikasi. Intinya, ketrampilan komunikasi diperlukan untuk memimpin orang lain. Anda tidak dapat memimpin orang lain jika tidak diiringi oleh kemampuan kita mempresentasikan "ide" kita untuk mempengaruhi orang lain secara baik. Orang-orang tidak akan mengikuti anda hanya jika anda memiliki kemampuan untuk memimpin mereka dan ini membutuhkan sebuah kepercayaan yang terjadi lewat komunikasi dua arah.

Komunikasi yang efektif terdiri dari kemampuan berbicara dan mendengarkan, memberitahukan orang lain, dan mendukung atmosfir ke komunikasi terbuka. Ketika anda menguasai hal-hal itu, anda akan mempunyai kekuatan, ya sebuah kekuatan untuk memimpin orang lain dan menyelesaikan tugas-tugas yang telah anda beritahukan kepada mereka untuk mencapai sasaran perusahaan.

Komunikasi yang efektif juga melibatkan :

* Mengetahui siapa-siapa saja yang membutuhkan informasi dan komunikasi dimana informasi itu mudah didapatkan secara cepat
* Memilih dan secara efektif menggunakan media komunikasi, baik lisan maupun tulisan, bagi orang-orang yang akan menerima informasi dan bagaimana cara menggunakan informasi itu
* Tahu cara mendengarkan secara baik
* Membantu orang lain melakukan komunikasi dengan baik, dan memastikan bahwa komunikasi terbuka terjadi diantara anggota tim dan orang-orang lain yang membutuhkan informasi dari dept/divisi kita.

Ada Lima Area pengembangan dalam ketrampilan komunikasi ini yaitu
1. Berbicara Efektif (Speak Effectively) : kemampuan untuk berbicara secara jelas dan mengekspresikan diri dengan baik di dalam tim dan dalam percakapan one-on-one

2. Komunikasi Terbuka (Open Communication): Menciptakan suasana dimana kualitas informasi yang uptodate dapat mengalir dengan baik diantara diri sendiri dan orang lain; serta mampu mendukung ekspresi dari ide dan opini orang lain

3. Mendegarkan (Listen to others) : Kemampuan untuk secara aktif dan mendapatkan pengertian dari komentar dan pertanyaan orang lain; serta mampu mendengarkan dengan baik di dalam grup

4. Teknik Presentasi (Deliver Presentations) : Kemampuan untuk mempersiapkan dan melakukan presentasi; serta mampu untuk membawakan diri dengan baik di depan orang banyak

5. Komunikasi tertulis (Written Communication) : Kemampunan untuk menggabungkan informasi secara jelas dan efektif lewat dokumen formal dan informal; Kemampuan untuk meninjau dan mengedit pekerjaan penulisan


Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Adminstrative Skills

Ketika seseorang, sebut saja yang bernama Rahman, memegang sebuah jabatan di sebuah divisi / depertemen, Rahman dengan cepat dan akurat menganalisa masalah dan membuat keputusan yang baik.

Selang beberapa bulan, staff Rahman menjadi kurang antusias karena kekurangan Rahman di bidang ketrampilan administrasi, ini dibuktikan dengan hasil-hasil keputusannya yang tidak efektif dalam pelaksanaannya. Ketidak mampuan Rahman di dalam membangun sebuah proses yang efektif dalam penyelesaian proyeknya, membuat struktur organisasi yang mengkapitalisasi kekuatan dari anggota timnya yang berakibat pada kesulitan pertanggung jawaban dari staffnya kepada dirinya sendiri sebagai seorang pemimpin. Dan sebagai hasil akhirnya, produktivitas tim menjadi merosot.

Dari ilustrasi diatas, seorang manajer yang efektif harus memiliki sebuah keseimbangan antara kepemimpinan dan ketrampilan administrasi. Kepemimpinan diperlukan untuk mengidentifikasi "APA" yang harus dikerjakan dan ketrampilan administrasi diperlukan untuk menentukan bagaimana hal yang telah diidentifikasi itu diselesaikan dengan baik.

Di bagian ketrampilan administrasi ini, kita akan mempelajari beberapa aspek manajemen dari dimensi ketrampilan administrasi. ini sangat membantu kita di dalam menentukan tugas kita dan orang lain untuk mencapai produktivitas yang maksimum.

1. Perencanaan (Establish Plans) : Kemampuan untuk menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang yang komprehensif, realistik dan efektif sesuai dengan sasaran perusahaan; Kemampuan untuk mengintegrasikan usaha diantara unit kerja lainnya dalam sebuah departemen / divisi

2. Membuat Struktur Organisasi dan penugasan (Structure & Staff) : Kemampuan untuk merekrut dan mendapatkan orang yang tepat untuk penugasan sementara atau tetap; Kemampuan untuk membangun teamwork yang solid dengan menonjolkan kekuatan masing-masing anggota tim; kemampuan untuk menjaga keberlangsungan usaha dari tim; serta kemampuan untuk membentuk struktur organisasi da tim yang tepat

3. Sistem dan Proses (Systems and Processes) : Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan proses-proses yang efektif serta prosedur yang memudahkan penyelesaian kerja

4. Mengelola Pelaksanaan (Manage Execution) : Kemampuan untuk menentukan tanggung jawab personil; Kemampuan untuk mendelegasikan dan mendukung orang lain; Kemampuan untuk menghilangkan kendala atau masalah yang terjadi; Kemampuan untuk mengelola sumber daya yang dibutuhkan; Kemampuan untuk mengkoordinasikan usaha kerja yang dibutuhkan; serta Kemampuan untuk memonitor hasil pelaksanaan (progress report)

5. Bekerja dengan Efisien (Work Efficiently) : Kemampuan untuk mengalokasikan waktu; Kemampuan untuk menangani berbagai kebutuhan dan menentukan skala prioritas kerja; Kemampuan untuk menangani proses kertas kerja secara efisien; Kemampuan untuk mengelola pertemuan dengan efektif

Salam Kompetensi

(diterjemahkan dari "Successful Manager's Handbook", Personnel Decision)

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Sunday, August 22, 2010

Kompetensi Seorang Leader

Seorang Leader yang baik tidak lahir begitu saja, dia harus dibentuk melalui ketrampilan dan sikap mental yang teraplikasi baik pada situasi dan kondisi tertentu.

Paling tidak ada 39 ketrampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin yang terbagi dari berbagai Cluster yang semuanya terangkum sebagai berikut :

1. Dimensi Berpikir (Thinking Factor), yang terdiri dari kemampuan untuk Berpikir Strategis(1), Analisa Isu-isu yang terjadi(2), Pengambilan Keputusan(3) dan Inovasi(4)

2. Dimensi Administrasi (Administrative), yang terdiri dari kemampuan untuk Menyusun Perancanaan(5), Pengorganisasian(6), Membangun Sistem dan Prosedur(7), Mengatur Pelaksanaan(8), dan Efisiensi dalam bekerja(9)

3. Dimensi Kepemimpinan (Leadership) yang terdiri dari kemampuan untuk Memberikan Arahan (10), Memimpin dengan tepat (11), Mempengaruhi orang lain (12), Membangun Teamwork (13), Memotivasi orang lain (14), Membimbing orang lain (15), Mengelola Perubahan (16)

4. Dimensi Interpersonal yang terdiri dari Membangun Hubungan (17), Bertingkah laku dalam Organisasi(18), Memperluas Jaringan(19), Menghargai Perbedaan(20), Mengelola Konflik (21)

5. Dimensi Komunikasi yang terdiri dari kemampuan untuk Menulis(22), Teknik Presentasi(23), Mendengarkan(24), Komunikasi terbuka (25), Berbicara Efektif(26)

6. Dimensi Motivasi yang terdiri dari kemampuan untuk melakukan Komitmen(27) dan Berorientasi pada Hasil Pencapaian (28)

7. Dimensi Self Management yang terdiri dari kemampuan untuk Mengembangkan Diri Sendiri (29), Beradaptasi (30), Integritas(31)

8. Dimensi Organisasi yang terdiri dari kemampuan untuk Mengetahui Bisnis(32), Menggunakan Data Teknis(33), Menggunakan Data keuangan dan data Kuantitatif(34)

9. Dimensi Strategi Organisasi yang terdiri dari Implikasi Global(35), Kepemilikan terhadap organisasi(36), Customer Satisfaction(37), Quality Management(38) dan Mengatur Profitability(39)

Jadi, itulah ke sembilan dimensi dan 39 Aspek ketrampilan / skill yang harus dimiliki oleh Leader / Manager yang berhasil.

Kita tentu tidak begitu saja dapat mengembangkan diri sampai ke 39 aspek tersebut. Pilihlah dua atau tiga aspek yang sangat terasa manfaatnya bagi bisnis atau pengembangan usaha anda.

Selamat bereksplorasi. Make It Happen

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Jangan Menyerah

Pada masa perang dunia kedua, Perdana Menteri Inggris yang bernama Sir Winston Churchill memberikan sebuah pidato singkat namun sarat makna yaitu “Never Give Up” atau Jangan menyerah. Pidato singkat ini mampu membangkitkan semangat juang prajurit Inggris yang kala itu sedang melawan agresi yang dilakukan oleh bangsa Jerman dan sekutunya sehingga bangsa Inggris mengalami kemenangan dan mencatat sejarah dalam dunia ini.

Pesan ini juga sangat bermanfaat bagi kita semua, apalagi di saat kita sedang menghadapi ujian persoalan dalam sekolah kehidupan ini. JANGAN MENYERAH. Sekali lagi ditekankan, JANGAN MENYERAH.
Kehidupan mempunyai pasang naik dan pasang surut, ada masa kejayaan dan ada masa kita harus bercermin atau melakukan refleksi diri. Namun, apapun persoalan yang menghimpit kita, jangan menyerah. Ketika lidah terasa kelu, tak mampu berkata apa-apa dan air matapun tak sempat mengalir karena ego yang menahan perasaan kita, atau apa pun itu…

Jangan menyerah.

Semangat untuk hidup atau survival adalah modal dasar dalam mengarungi kehidupan ini. Bila ada sekumpulan kata-kata bijak yang ada di dunia ini diringkas menjadi sebuah buku, dan diringkas lagi menjadi sebuah halaman, diringkas lagi menjadi sebuah paragraph, diringkas menjadi sebuah kalimat dan terakhir diringkas menjadi sebuah kata, maka kata itu dalam bahasa Inggris adalah survival atau semangat untuk hidup.

Jadi, semangat untuk hidup adalah kebutuhan mendasar kita. Tidak peduli berapa kali kita mengalami kegagalan, tetaplah berdiri tegar menghadapi ujian kehidupan kita. Anggaplah semua itu sebagai pemurnian hati kita yang tercermin lewat sikap dan perbuatan kita. Belajarlah menjadi orang yang proaktif dan asertif. Proaktif dalam arti mengambil tanggung jawab 100% atas segala yang telah terjadi dan siap menanggung segala konsekuensinya dan asertif adalah memiliki kesamaan hak atas kegagalan yang telah terjadi. Kebanyakan dari kita larut dalam kegagalan, mengasihani diri bahkan cenderung menghakimi diri atas kejadian yang sudah terjadi di masa yang lalu.
Itu sudah terjadi dan berakhir.

Sun Yat Sen, salah seorang pendiri negara Taiwan pernah berkata,”Bukan karena anda jujur anda mengalami begitu banyak persoalan, melainkan anda kurang hati-hati di dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan resiko yang terjadi di masa datang”.

Jadi, jangan menyerah.

Jujurlah kepada diri kita sendiri. Pelajari apa yang kurang sempurna dan lakukan yang terbaik dengan cara belajar dari kegagalan. Sesungguhnya, kita banyak belajar dari kegagalan kita dan bukan dari kesuksesan kita. Jadikan kegagalan sebagai batu loncatan kita untuk menggapai cita-cita dan kesuksesan sejati dari apa yang telah kita inginkan sekian lama.

Never Give Up. Make it Happen.

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com

Proses Menuju Sukses Sejati

Ada pendapat yang mengatakan Sukses adalah sebuah perjalanan, ada juga pendapat lain yang mengatakan, bila anda sukses maka anda pasti bahagia atau anda harus bahagia dulu baru anda akan mendapatkan sukses yang anda inginkan.

Saya tidak ingin menambah daftar panjang tentang definisi kesuksesan bagi kita semua. Bagi saya secara pribadi, sukses ukurannya adalah kemampuan kita mencapai potensi kita secara optimal sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Tentu saja untuk mengembangkan kapasitas dibutuhkan sebuah “proses” yang korelasi dengan pernyataan bahwa sukses adalah sebuah perjalanan, di dalam arti untuk mencapai sebuah sukses besar kita harus mempersiapkan diri kita secara pribadi secara optimal, mampu menjelaskan visi dan misi kita kepada orang lain supaya orang lain tergerak untuk mencapai sasaran bersama sebagai sukses-sukses kecil kita yang nanti akan bertambah besar kapasitasnya menjadi sukses yang besar dalam hal fisik, mental dan spiritual.

Mari sekarang kita menelaah diri kita sendiri, apakah sukses sekarang yang sudah anda raih ini adalah sukses sejati yang memang anda rencanakan sendiri atau sekedar memenuhi target perusahaan atau orang lain belaka yang memang diukur dengan berapa banyak materi yang mereka miliki dan ini sama sekali tidak salah, sepanjang kita tidak melupakan pengembangan aspek mental dengan cara belajar tanpa henti, baik lewat hasil pencapaian dan kegagalan-kegagalan kita dalam proses kita menuju sukses kita.

Bila saya boleh mengatakan ada lima tahapan di dalam anda menuju sukses, sudahkah anda memberikan pengukuran pada masing-masing tahapan di dalam menuju sukses dan yang paling mudah pengukuran hasil akhir yang saya ingin bagikan lewat pengalaman saya dulu sebagai seorang “Certified Webmaster” di tahun 2001-2004 sebelum alih profesi menjadi Trainer sebagai berikut :

Diawal mula saya membuat sebuah “web” hanya dengan menggunakan Adobe Photoshop dan notepad, saya berhasil membuat sebuah website sederhana selama kurang lebih tiga bulan, setiap hari saya mengasah kemampuan saya dengan target dua bulan, satu bulan, satu minggu, tiga hari, satu hari dengan menggunakan perangkat pengetahuan dan teknologi, sampai puncaknya adalah menyelenggarakan sebuah seminar pembuatan website sederhana selama satu hari dan saya juga menyertakan cara membuatnya dengan rekaman video sehingga para peserta dapat mengulangnya kembali di rumah sehingga dengan satu kata saja bagi para peserta bila mereka tidak dapat membuatnya adalah kata “MALAS”.

Bagi saya, cerita sukses diatas adalah sebuah proses menuju sukses yang sebenarnya seperti yang saya katakan diatas yaitu optimalisasi di bidang fisik, mental dan spiritual. Saya ingin menyinggung sedikit berkaitan dengan masalah sukses yang berlaku universal dalam bidang spiritual adalah “passion” atau semangat yang tak kunjung padam. Passion sangat penting tidak hanya mencakup masalah kesuksesan melainkan mencakup masalah kehidupan itu sendiri.

Passion dapat berupa sebuah motivasi, sikap mental positif, semangat atau apapun istilahnya yang terpenting adalah keinginan manusia itu sendiri untuk dapat bertahan hidup, berusaha dan berkembang supaya menjadi seorang pribadi yang lebih baik dan bijaksana.

Mempunyai “Passion” saya tidak cukup. Kita perlu mengasah kemampuan mental kita dengan membaca buku, mengikuti seminar dan belajar kepada orang lain bahkan seorang anak kecil sekalipun dapat menjadi guru bagi kita dalam hal ketulusan, keinginan bekerja sama dan banyak hal lain yang dapat menjadi refleksi bagi kita bagaimana sikap dan tingkah laku kita sebagai anak agar dicintai orang tuanya, sikap itu pulah yang dapat kita kembangkan di dunia kerja kita bagaimana menyenangkan atasan, rekan kerja kita yang baik secara langsung atau tidak langsung akan mendukung sukses besar anda sendiri nantinya. Ingat kembali, apa yang kita tabur itu pulalah yang akan kita tuai. Biarlah benih kebaikan kita yang kita tabur, tumbuh subur di hati orang lain sehingga manakala kita membutuhkan kita juga dapat mendapatkan pertolongan dari orang lain juga. Sederhana dan masuk akal kan?

Saya ingin memberikan kembali sebuah ilustrasi tentang kaitan ”Passion” dan ”Direction” atau tujuan. Di dalam dunia bekerja, berbicara kepada atasan mengenai tentang sebuah tujuan jauh lebih penting daripada sikap mental positif dalam bekerja. Sebagai contoh, atasan anda menginginkan sebuah pekerjaan ”A” sebagai prioritas utama dikerjakan, namun anda sibuk dengan menyelesaikan pekerjaan lain yang bukan menjadi keinginan atasan anda yang akan menyebabkan atasan anda menjadi kecewa sehingga kredibilitas anda dimata dia menjadi berkurang. Sekali lagi, membuka percakapan tentang bagaimana kita membantu atasan jauh lebih penting dibandingkan dengan sebuah pekerjaan dengan hasil terbaik namun tidak dibutuhkan oleh atasan anda saat itu. Prioritas lebih penting daripada kesempurnaan bekerja.

Bagian ketiga dari proses menuju kesuksesan adalah tindakan atau ”ACTION”.

Bagian inilah yang sering ditawarkan banyak motivator yaitu dengan melakukan tindakan yang telah terbukti membawa anda menuju sukses sesuai dengan ”cara” yang mereka tawarkan, bagian ini adalah yang memang terukur dan sampai tingkat aplikasi sehingga dapat dibuktikan lewat presentasi data, demo, atau bentuk kesuksesan yang mereka tawarkan.

Bagian ini penting, namun yang terpenting adalah apakah sukses dalam bidang fisik atau finansial anda seimbang dengan sukses anda di bidang mental dan spiritual anda yang merupakan bagian yang tidak mudah diukur.

Coba kita lihat karya-karya orang ternama seperti Leonardo Da Vinci, Michael Angelo dan masih banyak lagi karya abadi sepanjang masa, bila diukur secara materi sekarang saja harganya sudah tinggi apalagi bila kita melihat dari segi mental dan spiritual, anda akan menemukan ”passion” atau hasrat 100% di dalamnya, dan inilah kunci sukses sejati seorang sebagai seorang pribadi.

Oleh karena itu, mari kita tidak terlena dengan mengukur kesuksesan berdasarkan apa yang diukur dunia lewat materi belaka, namun kita sebagai pemimpin belajar mencari dan menemukan orang-orang yang bekerja secara luar biasa dengan atau tanpa pengawasan kita yaitu orang-orang yang mempunyai ”passion” pada profesinya sampai ”trance” di dalamnya, dan perhatikanlah, cepat atau lambat orang-orang itulah yang akan mencapai kesuksesan di masa yang akan datang.

Sebuah balon gas dapat terbang tinggi diangkasa, bukan dikarenakan oleh rupa warnanya, seberapa tinggi mereka dapat terbang ditentukan oleh ”gas” yang ada didalamnya. Demikian juga dengan kita, sejauh mana kita akan sukses ditentukan oleh ”passion” atau semangat tak kunjung padam dalam diri setiap pribadi yang selalu mengasah ketrampilannya didalam menuju sukses baik secara fisik, mental dan spiritual.

Happy Leadership

Surya D. Rachmannuh adalah seorang praktisi HR, Manajemen Mutu, Auditing and Competency Based training yang bertujuan untuk membantu orang mengembangkan potensinya secara maksimal. Surya mempunyai sertifikasi Internal Quality Auditor dari Neville Clarke, Lead Auditor dari SGS, Problem Solving and Decision Making dari Kepner Tregoe, CPHR dari SHRM. Surya dapat dihubungi di 0819 3210 5388 atau melalui email di dsuryar@gmail.com, www.webiddesign.com