Friday, September 04, 2009

It’s My Life

It’s my life, It’s now or never. I ain’t gonna live forever. I just want to live while I’m alive. It’s my life. (Bon Jupri)

Terjemahan bebasnya adalah “inilah hidupku, sekarang atau tidak pernah ada lagi. saya tidak akan hidup selamanya, saya hanya ingin hidup berkemenangan ketika saya masih hidup. Inilah hidupku.

Ada buku yang judulnya ‘the power of kepepet”, ada juga yang judulnya “the power of Nekad” dan yang satu ini akan membahas “the power of gratitude”, sebuah kekuatan untuk bersyukur, mensyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan bagi kita.

Masing-masing “power” mempunyai kekuatan fokusnya masing-masing.

Manusia bila dalam keadaan kepepet, alias tidak ada pilihan lain, sering mengeluarkan potensi yang luar biasa dalam dirinya. Maka terjadi sebuah ”Magical moment” dalam hidupnya.

Manusia terkadang harus nekad, tidak bisa tidak. Cita-cita saya harus tercapai, tidak peduli berapapun harga yang harus dibayar. ”I am gonna pay the price, no matter what happen”, begitu kira-kira pandangannya. Maka dapat terjadi pula sebuah “Magical moment” dalam hidup.

Namun setelah kesuksesan itu terwujud, baik dengan cara kepepet, nekad ataupun apapun caranya, rasanya kurang pas bila anda belum menambahkan lagi suatu kekuatan yaitu kekuatan bersyukur atau “The power of gratitude”.

Kita harus bersyukur atas setiap tarikan nafas kehidupan kita. Bersyukur atas anugerahNYA setiap hari. Setiap saat dan waktu. Seperti penggalan lagu yang saya plesetkan untuk pembahasan hal ini sebagai berikut :

”S’panjang hidupku hanya ingin bersama MU di setiap waktu, setiap waktu....”

Begitulah penggalan sebuah lagu yang saya angkat sebagai motivasi kita bahwa hanya dekat dengan ALLAH saja aku tenang, daripadaNYAlah pertolonganku.

Mengapa?

Karena cinta manusia terbatas. Kalaupun ingin, kita tidak dapat mencintai pasangan hidup kita di setiap waktu.

Dengan ucapan syukur senantiasa kepada ALLAH, akan menyadarkan kita betapa kasih ALLAH yang berkesudahan itu sungguh sebuah karya kehidupan yang luar biasa. Karya kasihNya yang luar biasa bagi kita.

Itu adalah sebuah ”Magical Moment” bagi kita setiap pagi lagi yang tidak dapat digantikan oleh apapun, dan kita wajib bersyukur atas anugerahNYA.

What next? (lanjutkan)

Coba kita memadukan ketiga-tiganya. (ceilah, kombinasi nich yee)

“The Power of Kepepet” kita gunakan hanya jika dalam keadaan terdesak saja.

Bila kita gunakan waktu kita kepepet setiap saat setiap waktu, anda bisa jadi stress.

“The Power of Nekad” dapat juga kita gunakan bila anda memiliki percaya diri yang cukup dan yakin akan mendapatkan sukses yang besar. Karena kalau terlalu nekad, anda seperti seorang penjudi yang menyerahkan seluruh “milik’ nya dalam sebuah pertaruhan. Kalau tidak nekad maka anda hidup biasa-biasa saja seperti yang dibahas dalam album “Yesterday”.

“The Power of Gratitude”, ucapan syukur kepada ALLAH dapat kita praktekkan manakala kita mencapai suatu sukses, anda merasakan campur Tangan ALLAH dalam hidup ini. Kalau terlalu banyak mengandalkan ALLAH tanpa bekerja, ini bukanlah “the power of gratitude” ini adalah sikap malas, sobat. Atau terlalu berpuas diri, berada dalam zona kenyamanan sehingga tidak ingin berprestasi lebih baik lagi, ini juga tidak tepat, sobat. Ini akan dibahas dalam album “God is good all the time”.

Masih banyak “power” lain lagi yang dapat anda gunakan dalam mencapai hidup yang berkemenangan.

Karena apapun tujuan hidup anda, “power” nya, itu adalah bagian dari rangkaian episode kehidupan yang penuh dengan desakan sampai anda kepepet, harus direncanakan dengan baik dan kadang perlu pertimbangan, atau terkadang nekad menghadang tantangan untuk mencapai sebuah kemenangan.

Kemudian bersyukur atas kemenangan sementara itu, semuanya terangkum dalam sebuah judul film kehidupan.

Setiap orang mempunyai peran dalam film itu. Apakah itu menjadi Sutradara, Peran utama, peran pembantu, figuran atau tukang kerek film layer tancep saja.

Terserah.

Judul film itu adalah “It’s my life”. Ini adalah kehidupanku.

Bertanggung jawablah atas film itu. Itu adalah tanggung jawab anda sepenuhnya. 100% berada ditangan anda.

Akhir dari cerita film itu hanya ada dua.
Kegagalan atau kemenangan.
Seperti kata Frank Sinatra dalam lagu ”My way”
And now the end is near and so I face the final curtaiin........”
(sekarang akhir dari hidup duah dekat dan saya harus menghadapi tirai yang terakhir dalam hidup saya, kira-kira begitu terjemahan bebasnya).

Jika hidup adalah menentukan cara atau pilihan, pilihlah dengan bijaksana.

Hidup ini singkat, sobat. Pilihlah hidup yang berkemenangan senantiasa.

Sekarang atau tidak pernah akan ada sama sekali.

It’s my life, It’s now or never. I ain’t gonna live forever. I just want to live while I’m alive. It’s my life.

(I warn you, full)