Saturday, September 12, 2009

1C. Memanfaatkan Hukum Alam

Sekali lagi, bersahabatlah dengan hukum-hukum alam. Anda tidak disarankan untuk menentang hukum alam apalagi hukum ALLAH.


Tenggelamnya Kapal Titanic

Tahukah anda mengapa kapal Titanic tenggelam? Saya sering mengajukan pertanyaan ini dalam pelatihan-pelatihan saya. Jawabannya beragam sesuai dengan focus pandangannya masing-masing atas film ini.

Ada yang mengaku telah menonton lebih dari sekali karena ingin melihat momen-momen romantis, proses pacaran singkatnya dan sebagainya, namun mereka tidak dapat melihat esensi cerita sebenarnya yaitu tenggelamnya sebuah kapal besar terbesar sepanjang abad 20 itu.

Seperti yang diceritakan, Titanic tenggelam karean menabarak gunung batu karang es, yang dipersepsi sebagai bongkahan es biasa. Tabrakan itu merusakkan 6 kompartemen dari 12 kompartemen yang ada dalam bawah kapal Titanic tersebut, dan cerita akhirnya seperti yang telah anda ketahui, kapat termegah pada jamannya itu tenggelam.

Jadi, peristiwa tenggelamnya kapal Titanic dengan menabarak gunung batu es itu adalah penyebab kedua menurut saya, karena penyebab pertamanya adalah kualat. Kurang ajar sama ALLAH. Karena bila anda perhatikan ada satu pernyataan dalam film itu yang mengatakan “…bahkan ALLAH pun tidak dapat menenggelamkan kapal itu.” Dan itulah yang terjadi, Titanic tenggelam pada perjalanan perdananya, dan saking percaya dirinya, Titanic hanya menyiapkan separuh kapal sekoci penyelamat yang merupakan prosedur penyelamatan darurat, sehingga banyak korban yang meninggal dalam peristiwa itu.

Coba kita bayangkan bila misalnya datang seekor semut dengan pasukan nya dalam sebuah kapal perang dan datang ketangan anda dan mengatakan tidak ada hal apapun yang dapat merintangi dia untuk mencapai cita-citanya, tentu anda akan tertawa termehek-mehek bukan?

Bukankah dengan sekali hembusan nafas anda atau dengan hempasan tangan saja maka seluruh pasukan itu pasti sudah lenyap. Demikian juga dengan kita, setiap cita-cita kita boleh setinggi langit asal tidak bertentangan dengan hukum ALLAH.



Angin Selatan


Anda ingin berlayar kesebuah pulau yang terletak di utara, namun dalam tengah perjalanan anda menghadapi angin Selatan, sehingga anda singgah sebentar ke sebuah pulau yang ada. Menunggu beberapa saat sampai angin Selatan reda, dan melanjutkannya perjalanan kembali.

Saya pun mengintisarikan tiga strategi dalam menjalani hidup ini yaitu MAJU, DIAM atau BERTAHAN, kemudian MUNDUR. Kita diberikan kebijaksanaan untuk menentukan saat yang tepat untuk melanjutkan perjalanan hidup kita dengan menggunakan hati nurani sebagai kompasnya dan tentu saja kita sudah tahu tujuan hidup supaya kita dapat mencapai tujuan kita yaitu meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik.

Bagi anda yang sudah mendengar cerita dari Tiga Kerajaan atau Three Kingdoms legendaris terkenal dari negeri Tiongkok kuno, baik dari buku atau menonton cerita film bagaimana terbentuknya Tiga Raja yaitu Cao-cao di Utara, Sun Quan di Timur dan Liu Bei di Barat, tidak terlepas dari peran seorang Perdana Menteri Zhuge liang, orang kepercayaan Liu Bei.

Saat itu Cao-cao mempunyai satu juta pasukan sedangkan Liu Bei dan Sun Quan yang beraliansi melawan Cao-cao hanya mempunyai puluhan ribu pasukan saja. Namun area Wu adalah daerah perbukitan dan sungai, sehingga lewat beberapa percobaan perang kecil pasukan air Cao-cao yang dipimpin oleh kedua jendral Cao-cao yang ahli perang di air itu kalah melawan pasukan Sun Quan yang memang mengetahui persis area itu.

Kedua jenderal Cao-cao itu akhirnya membuat sebuah perencanaan dengan menggabungkan seluruh kapal-kapal mereka menjadi sebuah kekuatan besar dan dapat dipisah juga sesuai keinginan. Kelemahan dari formasi ini adalah bila mereka diserang dengan panah api, maka keseluruhan kapal akan musnah. Namun saat itu mereka sedang berada di Utara dan sekarang sedang datang Angin Selatan, jadi hal itu sangat menguntungkan pasukan Cao-cao.

Namun sejarah mencatat lain bahwa ketika dalam sebuah konspirasi yang dilakukan Liu Bei dan Sun Quan, Cao-cao mengambil keputusan yang fatal dengan membunuh kedua Jendral yang ahli dalam hal perairan dan memimpin sendiri peperangan itu. Dilain pihak Zhuge Liang berjanji untuk mengubah arah angin selatan menjadi angin utara dalam bentuk ritual, sekaligus sebuah perencanaan pelarian dengan dibantu oleh Jendral Zhao Yue.

Dan terjadilah. Arah angin berubah menjadi kearah utara, pasukan Cao-cao kocar kacir dan terjadilah peristiwa “Red Cliff” dan Zhuge Liang pun selamat dibantu oleh Jendral Zhao Yue dan sejak itu mulai lah peristiwa Tiga Kerajaan atau “Three Kingdoms”. Cao-cao di Utara, Sun Quan di Timur dan Liu Bei di Barat.

Tidak ada persahabatan yang abadi saat itu, yang ada adalah kepentingan yang abadi.


Ilustrasi berikut ini ingin menjelaskan pentingnya sebuah tujuan hidup dan cara melawan sekaligus memanfaatkan hukum alam.


Karyawisata ke Bali naik pesawat terbang

Proses anda naik pesawat terbang itu sebenarnya anda melawan hukum gravitasi bumi, naik ke sebuah ketinggian tertentu dan mulai para pramugari dan pramugara melakukan tugasnya melayani para penumpang pesawat. Bagi yang menikmatinya bisa sambil nyantai makan dan minum kopi, namun bagi yang stress atau mungkin baru pertama kali naik pesawat terbang akan mengalami suatu perasaan takut, gelisah dan perasaan lainnya yang tidak menyenangkan anda.

Berita baiknya, sebenarnya semua orang mengalami perasaan itu pada saat pertama ketika menghadapi situasi yang baru dirasakan, jadi biasa saja, tetap nikmati rasa takut itu dan setelah beberapa saat kita sudah terbiasa lagi dan benar-benar dapat menikmati perjalanan anda.

Bisa karena biasa.

Setelah beberapa saat pesawat ingin mendarat di Bandara Ngurah Rai di Bali, kali ini gerakan mendaratnya selaras dengan hukum gravitasi bumi dan sukses mendaratkan anda ke Bali. Demikian juga dengan jalan pulang anda dari Bali menuju ke tempat tinggal anda masing-masing.

Jadi pada saat pesawat lepas landas, butuh tenaga dorongan yang kuat untuk melawan gravitasi bumi dan setelah mencapai ketinggian tertentu maka auto pilot akan bekerja dan supaya sampai tujuan, para pilot tetap berhubungan dengan petugas bandara sampai pesawat sampai ketujuan dengan selamat.

Hidup kita juga harus mempunyai tujuan dan kita menggunakan hati nurani kita sebagai kompas di dalam mencapai tujuan hidup kita. Kita coba lagi membahas mengenai tenaga dorong lewat sebuah contoh tentang pemberangkatan pesawat ulang alik ke alam semesta.

Para peneliti sudah membuktikan bahwa kekuatan terbesar pada saat memberangkatkan pesawat ulang alik adalah pada saat pesawat akan lepas landas. Jadi lebih dari 70% tenang dorongan itu ada diatas bumi karena mereka harus melawan hukum gravitasi bumi dan ketika sampai di zona keluar dari hukum gravitasi bumi, dan mesin penggerak untuk melawan gaya gravitasi bumi itu pun dilepas di alam semesta karena sudah tidak dibutuhkan lagi. Dan bila sudah tiba saatnya untuk kembali ke bumi mereka menggunakan kembali hukum gravitasi agar pesawat itu dapat pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

Jadi pesawat terbang dan pesawat ulang alik dapat melawan hukum gravitasi bumi hanya jika didorong oleh sebuah kekuatan tenaga penggerak pada saat lepas landas di landasan penerbangan. Itulah saat yang penting karena setelah berada diatas, tenaga itu sudah berkurang dan digunakan untuk menentukan arah dan tujuan penerbangan.

Demikian juga dengan hidup kita, untuk pertama kali kita membutuhkan suatu dorongan yang kuat untuk mencapai sebuah tujuan atau cita-cita dalam hidup ini apakah itu pada bidang formal atau informal, karir dan profesi kita, baik pengusaha atau pekerja semuanya mempunyai tujuan di dalam berusaha dan bekerja. Setelah kita menguasai sebuah ketrampilan dan menjadi kebiasaan, maka kebiasaan itulah yang akhirnya membantu kita menyelesaikan tugas kita sehari-hari.

Kemudian kita juga harus belajar mendelegasikan hal-hal yang memang dapat dibagi tanggung jawabnya sambil kita juga harus belajar hal-hal yang baru setiap harinya dan itulah semangat dari seorang Champion yang selaras dengan hukum alam.

Perhatikan juga mengapa saya mengambil contoh menerbangkan pesawat ulang alik ke alam semesta. Menurut saya sah-sah saja sih menggunakan istilah “Alam Semesta”, namun jangan sampai berlebihan sehingga meminta ‘berkat’ kepada alam semesta yang nyata-nyatanya adalah ciptaan ALLAH. Hanya kepada ALLAH saja kita meminta, percaya dan menerima hasilnya sesuai dengan jerih payah kita selama di dunia ini.

Salam Champion

Surya Rachmannuh