Saturday, September 12, 2009

8B. Kebiasaan

Kebiasaan adalah gabungan dari ketiga hal yang membentuk para pribadi Champion yaitu orang yang Tahu, Bisa, dan Mau. Ada yang berpendapat bahwa tahu akan suatu hal menyumbang kira-kira 10% saja dari keberhasilan seseorang, 5% saja dari kemampuan (karena sudah bisa) sedangkan 85% berasal dari kemauan orang itu.

Tahu atau pengetahuan didapat dari berbagai informasi dari Koran, radio, televisi, internet dan media lainnya.

Orang yang tahu belum tentu bisa. Seseorang yang tahu dengan hebat teori bagaimana mengayuh sepeda dengan baik, belum tentu naik sepeda sebelum melewati proses

“Bisa karena biasa”.

Nah untuk mendorong orang supaya bisa naik sepeda tinggal satu faktor lagi yaitu apakah orang tersebut punya minat untuk naik sepeda, apa manfaatnya bagi dia yaitu faktor kemauan.

Pepatah mengatakan :

Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Orang yang ulet akan berhasil.

Itulah mengapa sekarang banyak bermunculan motivator-motivator baru di Indonesia, karena semakin kurang kemauan seseorang atau tim untuk melakukan sesuatu hal yang telah ditetapkan sebelumnya, semakin orang itu butuh dimotivasi dengan harapan mereka akan berprestasi dan meningkatkan kinerja departemen.

Namun menurut saya bila mereka belum mendapatkan motif mereka bekerja maka motivasi itu akan seumur jagung saja, karena mereka dipengaruhi oleh motivasi luar dari motivator bukan dari motivasi dalam diri yang kita sudah kita bahas pada bab-bab sebelumya, namun saya akan membahasnya lebih mendalam sekarang.


Motivasi dari luar diri (What’s In It For Me)

Dulu saya waktu masih kecil, ketika sudah tahu dan bisa naik sepeda. Tiba-tiba ibu saya meminta saya untuk berbelanja barang kebutuhan di pasar, namun saya menolaknya karena tidak mau, lagi asik main gitu.

Lalu ibu saya memotivasi dengan sebuah perkataan, “Kalau sisa uang kembaliannya buat kamu, kamu mau berbelanja untuk mama?” Mau, mau, kata saya.

Saya masih berada dalam posisi memenuhi kebutuhan dasar saya, saya bertindak karena ada imbalannya berupa uang. Ini adalah tingkat terendah dari diagram Maslow.


Motivasi dari dalam diri (Meaning in life)

Bila saya melakukan itu dengan tujuan sebagai aktualisasi diri sebagai hasil yang diinginkan (outcome) bagi pengembangan diri saya tanpa melihat uang yang dihasilkan dari aktivitas profesi dan karir saya. Uang sudah bukan lagi menjadi penggerak utama lagi. Ini sudah mencapai tahapan aktualisasi diri.

Ini adalah tingkat tertinggi dari diagram Maslow.

Motivasi Champion

Para Champion melakukan kedua-keduanya, mereka melakukan dulu motivasi yang tertinggi seperti pada ilustrasi “Cara menanam benih kurma di padang pasir” kita harus bertumbuh dulu kebawah atau membentuk karakter-karakter yang cantik, yang mampu memilih respon tanpa tekanan atau paksaan dari luar melainkan secara sadar melakukan itu sesuai dengan sistem nilai dan misi yang telah dinyatakan, mendapat kepercayaan orang dulu (andal), mampu melakukan negosiasi agar tercipta hubungan “Menang-Menang” agar terjalin hubungan yang harmoni, sampai tiba waktunya “batu beban” itu terdorong, maka kita akan tumbuh dan berkembang dengan sangat kuat.

Walaupun datang badai kehidupan kita tetap teguh karena karakter kita sudah kuat untuk menghadapi segala rintangan yang ada di depan kita, saat itulah baru kita dapat mendapatkan hasil yang diinginkan (outcome) terwujud. Impian berubah menjadi kenyataan. Ada perbaikan nasib yang terus menerus semakin baik.

Cobalah untuk :
• Menemukan sesuatu yang positif dalam segala hal
• Temukan seseorang yang positif dalam situasi apapun
• Katakan sesuatu positif dalam setiap percakapan
• Hapus kata-kata negatif dari kosakata anda

Mampukan diri anda dulu, rejeki datang kemudian.

Salam Champion
Surya Rachmannuh