Friday, September 04, 2009

The Reason I Live

The reason I live, is to worship YOU. (Internet Music)

Dalam sebuah saat teduh di bulan Juni 2009, ketika seorang pianis dalam sebuah gereja, dengan lincah melantunkan sebuah irama instrumentalia sebuah lagu lama di tahun 80-an melalui permainan keyboardnya.

Indah sekali, sebuah “Magical Moment” terjadi.

Saya seperti diajak melintas ruang dan waktu kejadian rumah lama saya, di daerah Tubagus Angke, Jakarta Barat.

Rumah itu kami tempati sejak tahun 1979, rumah petakan semi permanen 4 x 8 meter dan sudah terbakar pada tahun 1999 kenangnya waktu itu. Sedangkan kejadian yang saya ceritakan ini terjadi sekitar tahun 1991 – 1993 di awal karir pelayanan saya di paduan suara “Hosanna Ministry” sebuah paduan suara gereja di dulu bertempat di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Seiring dengan alunan musik instrumentalia itu, sayapun menyanyikan baitnya satu persatu kata, kalimat demi kalimat dalam hati, jauh dalam lubuk hatiku. Nurani tempat ALLAH hadir, secara lembut hadirat ALLAH pun datang, begitu indah dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, hanya saya dan ALLAH yang tahu :

I worship You,
I worship You,
The reason I live,
Is to worship you.
(terus dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi “rhema”, sebuah keyakinan baru dalam hidup)

Alasanku untuk hidup adalah untuk menyembah ALLAH. Menjadi Hamba ALLAH.

Hidup ini singkat. Hidup ini tidak mudah.

Setiap gunung mempunyai puncak
Setiap lembah memiliki tempat yang paling rendah
Kehidupan ini mempunyai pasang surut
Mempunyai puncak dan lembahnya

Dan, tidak seorangpun akan terus menerus
Mengalami pasang dan tidak seorangpun
Terus menerus mengalami surut
Inilah keadilan dan keseimbangan dalam hidup.

Apapun yang terjadi, saya tetap menjadi Hamba Allah yang berani untuk hidup Berkemenangan. Sebuah dasar yang kokoh dalam kehidupan ini.

Alasan kita untuk hidup adalah sebuah ”penggerak” kehidupan setiap insan.

Simaklah syair lagu yang sering kita “putar” berikut ini :
”Money money money, let’s get money. It’s a rich man’s work”.
Terjemahan bebasnya adalah uang, uang,uang. Ayo cari uang. Itu adalah pekerjaan orang-orang kaya.

Bagaimana dengan anda, sobat?

Apakah hal ini yang menggerakkan kita?

Setiap saat dan waktu, kita selalu memutar lagu yang sama di pikiran kita. Itu adalah motor penggerak kebanyakan manusia. Yang hanya mementingkan hal-hal duniawi yang ada di dunia ini.

Bagaimana bila lirik lagu itu kita ganti menjadi :
“Honour, honour, honour, let’s get honor. It’s a God man’s work.”

Terjemahan bebasnya adalah kehormatan diri, kehormatan diri, kehormatan diri dulu. Baru dapat honor berupa uang. Itu adalah pekerjaan orang-orang yang beriman kepada ALLAH.

Karena itu carilah kebenaran tentang hubungan anda dengan ALLAH, Sang Pencipta dulu, maka yang lainnya akan ditambahkan kepada kita.

Perhatikan kantong celana anda. Tempat anda menaruh dompet anda. Letaknya ada dibelakang bukan?

Maksud loh?

Pertama. Carilah dulu kehormatan anda di hadapan Sang Pencipta.
Kedua. Mampukan diri anda sebagai insan yang berkemenangan. Setiap ada kesempatan.

Ketiga. Maka segala sesuatu akan ditambahkan kepada kita baik berupa kesehatan, kekayaan, kebijakan dan hal-hal lainnya sesuai dengan kehendakNYA.

Dikala kesusahan kita, seperti yang dialami sobat kita diatas, rumahnya terbakar misalnya, tidak mendapat perlindungan asuransi lagi, meminjam uang kepada tempat dia bekerja ditolak pula, kepepet tapi dia tidak terjepit, dia berusaha keras tapi tidak nekad-nekad banget, dan tidak juga menyurutkan niatnya untuk menjalani hidup yang berkemenangan.

Walaupun ada alasannya, rumah sudah terbakar, langit menjadi atap rumah, dan sebagainya.

Karena lagu yang diputar dalam pikirannya kala itu adalah

Kala cobaan mengganas
Membayangi citamu
Api harapanmu nampak
Begitu temaram

Dan sekitarmu seakan
Tiada peduli
Jangan biarkan imanmu
Undur dan lenyap

Pujilah, Pujiilah ALLAH Tuhanmu
Pujilah
DIAlah benteng hidupmu
Pujilah
DIA memberi yang terindah
Bersandar t’rus padaNYA
Kuatlah hatimu
Bila Kau puji TUHAN

Sebuah hal yang tidak mudah dilakukan. Mudah dibicarakan, tidak mudah melaksanakannya.

Mudah bagi kita mengucap syukur kepada ALLAH ketika ada hal yang baik datang dalam hidup kita. Mengucap syukur kepada ALLAH ketika ada hal yang tidak baik datang dalam hidup kita, tidak mudah.

”ALLAH yang memberi, ALLAH pula yang berhak mengambil.”

”Terpujilah ALLAH selama-lamanya.”

Kita sebagai umatNYA wajib mengucap syukur dalam segala hal, baik atau tidak baik waktunya dan sesuai dengan tujuan hidupku, serta janjiku di depan altarNYA ketika saya menyerahkan hidupku kepadaNYA.....

Sobat itupun menyanyikan kembali lagu yang merupakan alasan untuk hidupnya
I worship YOU
I worship YOU
The reason I live
Is to worship YOU...

Alasanku hidup hanya untuk menyembahMU, ya TUHAN. Menjadi alat kemuliaanMU.
Menjadi “Berkat” dimanapun saya berada.

(I thank YOU, full)