Saturday, September 12, 2009

Superstar dalam Tim

Superstar dalam tim selalu ada dimana-mana. Lewat sebuah tayangan film tahun 1998 dimana tim Chicago Bull, dengan Superstar “Michael Jordan” sebagai bintangnya mampu membalikkan keadaan dengan menciptkan dua skor penentu sehingga menang melawan Utah Jazz dengan Skor 86-85 dalam detik-detik terakhir di fase 6 pertandingan bola basket NBA Amerika Serikat.

Ada baiknya seorang pemimpin dapat menemukan kekuatan-kekuatan masing anggota tim dulu sehingga dia dapat menciptakan lagi nilai-nilai yang diperlukan dalam sebuah tim seperti saling berbagi (sharing), saling menghargai (respect) dan menjalin hubungan yang kompak (relationship). Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena hanya dengan cara demikianlah setiap anggota tim mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga mereka bisa saling mendukung, Michael Jordan, Sang superstar dalam permainan bola basket pun tidak akan mencapai kinerja terbaiknya tanpa didukung oleh kekompakkan timnya.

Satu hal yang pasti bahwa seorang pemimpin atau pelatih (coach) sebaiknya tidak terlalu memanjakan superstar karena bisa mematahkan semangat anggota tim yang lainnya, superstar diperlukan untuk menginspirasi dan meningkatkan motivasi anggota tim yang lain. Kalaupun ingin memberikan perlakuan yang khusus, panggillah dia secara pribadi, pujilah dia dan jelaskan peran dan fungsinya dalam tim. Berikan penegasan saja, karena sesungguhnya seorang superstar sudah menunjukkan kualitas dengan atau tanpa pujian anda. Dan anda sebagai pelatih atau pemimpin jangan membanding-bandingkan superstar dengan anggota tim lain, melainkan kita mencari potensi terbaik dalam diri sebuah tim dengan memanfaatkan kekuatan dari superstar sehingga kita dapat membentuk tim yang solid lewat peran dan fungsi yang telah ditetapkan anda sedari awal pembentukan tim tersebut.

(bahan diambil dari “Leadership Forum” yang diselenggarakan oleh Dunamis, tanggal 11 September 2009)

Salam Champion
Surya Rachmannuh