Tuesday, January 27, 2009

Tahun Baru Semangat Baru


Gong Xi Fat Coi

Ya inilah hari baru. Semangat baru untuk melanjutkan aktivitas kita selanjutnya.

Saya juga sedang menyiapkan suatu menu baru yang tentu saja sudah lewat perenungan panjang. Berdasarkan pengalaman saya mengembangkan orang di level Supervisor dan District Manager, saya berpikir alangkah baiknya memberikan sebuah ulasan mengenai 4 cara berpikir kreatif dalam penulisan saya, selain saya sudah menguasainya juga sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tetap saya juga akan membahas tentang materi kepemimpinan ala Seven Habit dan sumber-sumber lainnya tetapi kerangka berpikirnya tetap.

Salam Leadership
Surya D. Rachmannuh

Tuesday, January 20, 2009

Pendekatan dan Pandangan Appreciative Inquiry

Appreciative Inquiry adalah sebuah cara berpikir, memandang dan bertindak secara kuat, dengan tujuan perubahan pada organisasi yang berarti. Appreciative Inquiry bekerja pada asumsi bahwa apapun yang anda inginkan lebih, sudah ada tersedia dalam tubuh organisasi itu sendiri. Ketika proses problem solving secara terpisah dan terbagi atas berbagai bagian system, Appreciative Inquiry membangun sebuah image yang membangun pasukan untuk memberikan kehidupan dan energi pada sebuah system. David Cooperrider, Suresh Srivastva, Frank Barrett, John Carter dan lainnya membangun teori ini di Case Western Reserve University di Cleveland Ohio di tahun 70an.


Problem seperti apa yang anda hadapi?

Ini adalah sebuah pertanyaan yang sering saya tanyakan pada klien adan ketika saya menjadi konsultan pengembangan internal. Saya mencari “kebutuhan” atau gaps pada kemampuan untuk membantu para manajer mengisi gap mereka atau menyelesaikan masalah mereka. Karena saya menekankan pada masalah mereka, saya tidak hanya mendapatkan masalahnya malah saya membantu mereka memperbesarnya sebelum saya datang membantu mereka. Setelah yang mendapatkan teori Appreciative Inquiry, Saya mainkan kembali pikiran saya dengan klien internal saya. Saya menyadari bahwa saya telah menempatkan perhatian saya pada problem yang mungkin adalah beberapa kekuatiran timbul menjadi masalah ketika saya memainkan peran saya sebagai penemu masalah. Seharusnya saya melakukan pertanyaan “Apa hal-hal baik yang terjadi disini?” Ide apa yang dapat anda berikan kepada saya dan dapat dibagikan kepada orang lain? Bagaimana anda mendokumentasikan keberhasilan anda? Maka peran saya akan menjadi seorang fasilitator untuk menentukan kondisi apa yang membuat kemunkinan keberhasilan itu teradi dan bagaimana kita dapat mendukung kondisi ini menjadi sebuah budaya organisasi.

Ini adalah perbandingannya antara pendekatan secara tradisional dan Appreciative Inquiry

Pendekatan Tradisional :

• Menentukan masalah
• Perbaiki apa yang salah
• Fokus pada perbaikan

Muaranya adalah “Masalah apa yang anda miliki?”

Sedangkan pendekatan Appreciative Inquiry adalah sebagai berikut :

• Mencari untuk solusi pada apa yang sudah terjadi
• Mempertahankan apa yang telah berjalan
• Fokus pada apa yang membuat sesuatu itu lebih hidup

Muaranya adalah “Apa yang sudah berjalan baik disini?”

Appreciative Inquiry adalah sebuah filosofi kompleks yang mengandung keseluruh sistem sebagai sebuah permintaan tentang apa yang sedang berjalan benar disini. Inquiry menemukan data bahwa data itu perlu dianalisa dan diangkat menjadi sebuah tema yang umum. Kemudian kelompok mengartukulasi tema dan mimpi itu menjadi “Apa yang mungkin dapat kita lakukan” dan “Apa jadinya nanti”. Apa jadinya nanti adalah sebuah pengembangan visi masa depan yang bercermin atas analaisa pada masa yang lalu. Keseluruhan sistem dipelihara dalam arti ditemukan tindakan-tindakan terbaiknya di masa lalu, kemudian mengembangkannya kedalam masa depan. Ini berbeda dari pekerjaan visioning lainnya karena pengembangan visi organisasi masa depan didasari oleh sebuah kenyataan pada masa yang lalu.


Asumsi-asumsi dari Appreciative Inquiry adalah

1. Didalam setiap perkumpulan, organisasi atau kelompok, ada sesuatu yang bekera dengan baik
2. Apa yang kita fokuskan akan menjadi kenyataan kita
3. Realitas di ciptakan dalam sebuah jara dan ada realitas yang banyak sekali
4. Tindakan dengan cara mengajukan pertanyaan pada sebuah organisasi atau kelompok mempengaruhi kelompok itu dengan cara yang sama
5. Orang akan mempunyai keyakinan lebih dan merasa nyaman dalam perjalanan menuju ke masa depan yang serba tidak pasti ketika mereka mendapatkan kunci keberhasilan yang sudah pasti terjadi di masa lalu (yang pasti-pasti aja dech)
6. Jika kita membawa keberhasilan masa lalu kita ke masa depan, maka mereka akan menjadi yang terbaik di masa depan
7. Sangat penting untuk menghargai perbedaan-perbedaan
8. Bahasa sehari-hari yang kita gunakan akan menciptakan kenyataan hidup kita sekarang dan di masa depan

Asumsi-asumsi ini akan terlihat masuk akan kepada anda ketika aplikasi di tentukan sebagai sebuah tantangan. Sebagai contoh, asumsi ke-4 mengkonter model pendekatan sosial yang tradisional bahwa seorang periset dapat mempertahankan sebuah observasi atau interview yang netral-netral saja. (sehingga hasilnya biasa-biasa juga). Saya juga percaya bahwa kehadiran kita dalam perubahan dinamika organisasi secara kelompok pada cara yang sama pula. Juga cara kita mengatakan pertanyaan-pertanyaan akan mempengaruhi kelompok pada cara yang sama pula (asumsi no.8).

Bayangkan kemungkinan-kemungkinannya

Bayangkan jika pekeraan anda adalah membantu orang dan organisasi menemukan apa yang terbaik dari diri mereka dan membantu mereka untuk mengambil tindakan lebih pada apa yang terbaik pada diri mereka?

Atau bayangkan anda membangun berdasarkan apa yang telah membuat anda jadi pada hari ini daripada anda harus mengubah diri anda sendiri?

Semua ini terjadi di dalam organisasi, komunitas dan pada diri masing-masing individu. Organisasi mengetahuinya sebagai Appreciative Inquiry, komunitas menyebutnya Asset Based Development atau Appreciative Planning and Action; individu mengetahuinya sebagai Solution-Focus Therapy atau Brief Therapy.

Appreciative Inquiry benar-benar menghargai masa lalu dan itu adalah sebuah alasan lain untuk membantu orang mengelola perubahan. Masing-masing dari kita yang sering menggunakannya serasa “magic” ketika kita menjabarkan kekuatan pada apa yang pernah kita alami. Magic datang dari kesaksian dari partisipan dengan pesan bahwa bukan tentang apa yang telah mereka lakukan itu salah atau berhenti melakukannya. Itu adalah sebuah afirmasi atau peneguhan atas apa yang sudah berjalan dengan baik dan siap untuk dikembangkan lagi setiap saat.


Salam Leadership
Surya D. Rachmannuh
Training Specialist

Thursday, January 15, 2009

Siklus 4D AI

Discovery: Fase Discovery adalah sebuah penemuan yang rajin dan ekstensif untuk mengerti “Apa yang terbaik” dan “Apa yang sudah terjadi”. Penemuan dimulai dengan tindakan kolaborasi dari rangkaian pertanyaan interview dan membentuk sebuah petunjuk wawancara. Pertanyaan AI tertulis sebagai pernyataan afirmasi pada sebuah nilai positif organisasi, pada area yang telah dipilih. Pertanyaan dibentuk untuk membangun sebuah cerita, memperkaya pandangan dan dialog internal pada keseluruhan organisasi dan membawa sebuah nilai positif utama kedalam sebuah focus secara menyeluruh.

Hasil dari Discovery termasuk :
• Formulasi dari hubungan dan aliansi yang baru, yang menjembatani bawaan-bawaan tradisi
• Sebuah deskripsi yang kaya atau memetakan nilai positif utama yang ada dalam organisasi
• Pembelajaran dan testimoni dari cerita tentang Best Practice bagi organisasi secara menyeluruh, inovasi yang berharga dan tindakan yang nyata
• Meningkatkan pengetahuan organisasi dan kumpulan kebijakan
Hasil-hasil ini, akan mempengaruhi kepentingan organik, perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya, fase sebelum implementasi dan menjadi basis perencanaan pada fase berikutnya.

Dream: Fase Dream adalah sebuah eksplorasi dari “Jadi apa nantinya”, sebuah waktu bagi orang untuk mengekplorasi harapan dan cita-cita dari pekerjaan mereka, relasi kerja, organisasi dan dunia pada skala yang besar. Ini adalah sebuah waktu untuk sekelompok orang untuk berpikir besar, diluar batas dan berpikir diluar batasan yang pernah dilakukannya di masa lampau.

Tujuan dari fase Dream ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengembangkan generative, afirmasi dan pandangan harapan dari sebuah masa depan. Secara tipikal dapat diselesaikan dalam sebuah forum grup yang besar diaman kombinasi yang tidak biasa dari para stakeholder yang mengeksplorasi :
• Image yang kreatif dari organisasi pada potensi mereka yang paling positif
• Strategi visi yang inovasi
• Sebuah rasa elevasi tinggi dari sebuah tujuan

Design: Fase Design melibatkan pada pembuatan pilihan tentang “Apa yang seharusnya” dilakukan dalam sebuah organisasi atau system. Itu adalah sebuah reKreassi secara sadar atau transformasi melalui alat seperti sistem, struktur, strategi, proses dan images yang sejalan dengan Kekuatan organisasi di masa lalu (discovery) dan Potensi tertinggi di Masa Depan (Dream).

Destiny: Fase Destiny menginisiasi sebuah seri dari tindakan inspirasi yang mendukung pembelajaran dan inovasi yang terus menerus atau “Apa yang akan terjadi”. Karena siklus dari 4D menyediakan sebuah forum terbuka bagi karyawan untuk berkontribusi dan melangkah maju dalam pelayanan dari sebuah organisasi, perubahan biasanya muncul pada setiap fase dari proses AI. Pada fase Destiny, fokus secara spesifik pada komitmen pribadi dan organisasi serta jalannya ke depan. Hasil dari Destiny inin adalah sebuah perubahan yang secara paralel dalam organisasi yang meliputi :
• Management practices
• HR processes
• Measurement systems
• Customer service systems
• Work processes and structures

Bagaimana AI bekerja?

AI bekerja karena AI memperlakukan orang seperti orang dan bukan sebagai mesin. Orang adalah makhluk sosial. Kita menciptakan identitas kita dan pengetahuan kita dalam berhubungan dengan orang lain. Kita selalu ingin tahu. Kita suka memberikan cerita dan mendengarkan cerita. Kita memberikan nilai, keyakinan dan kebijakan kita dalam cerita. Kita suka belajar dan menggunakan apa yang telah kita pelajari untuk mendapatkan yang terbaik. Dan kita senang untuk melakukan pada hal yang kita perhatikan dan hargai. AI memampukan pemimpin untuk menciptakan organisasi manusia secara alami – meningkatkan pengetahuan, sebagai basis kekuatan, adaptasi, juga sebagai organisasi pembelajar.

Appreciative Inquiry di Organisasi

Appreciative Inquiry adalah sebuah pembelajaran dan eksplorasi atas apa yang memberikan kehidupan kepada system kemanusiaan pada saat terbaik mereka. Ini adalah sebuah metodologi pengembangan organisasi berdasarkan asumsi bahwa pernyataan dan dialog tentang kekuatan, sukses, harapan dan cita-cita adalah sebuah transformasi atas pernyataan itu sendiri.

Pernyataan itu sendiri didasari oleh beberapa keyakinan tentang manusia secara alami dan pengorganisasiannya :
• Manusia secara individu dan kolektif mempunyai karunia yang unik, ketrampilan dan kontribusi atas kehidupan ini
• Organisasi adalah sebuah system social, sumber dari kapaistas relasi yang tidak terbatas, yang diciptakan dan dikomunikasikan lewat bahasa
• Pandangan yang kita lihat atas social yang diciptakan di masa depan, pertama diartikulasi, merupakan sebuah petunjuk bagi tindakan individu ataupun kelompok.

Melalui komunikasi (permintaan dan dialog) orang dapat memfokuskan perhatian dan tindakannya dari analisa masalah kepada apa kondisi yang ideal dan kemungkinan peningkatan produktivitas di masa depan.
Secara singkat, Appreciative Inquiry menyatakan bahwan perubahan dan cara mengorganisasi orang, pada tampilan terbaiknya, adalah sebuah proses relasi dari sebuah inquiry, yang dinyatakan dalam sebuah afirmasi / peneguhan dan penghargaan / apresiasi.

Satu cara unruk mengerti Appreciative Inquiry adalah dengan menimbang pada kedua kata “Apprciative Inquiry”. Setiap kata mempunyai implikasi pelaksanaan pada perubahan organisasi. Kekuatan dari AI adalah pada saat kedua kata itu bekerja sama. Sama seperti hydrogen dan oksigen yang berkombinasi untuk membentuk air, sebuah sumber subtansi hidup dalam dunia ini. “Appreciation” dan “Inquiry” bila dikombinasikan akan menghasilkan sebuah kekuatan, pendekatan penting dalam kepemimpinan dan perubahan organisasi.

Appreciation: Recognition and Value Added

Appresiasi berkaitan dengan pengakuan, dengan nilai dan dengan ucapan syukur. Kata-kata “Appreciate” adalah sebuah kata kerja yang membawa arti ganda. Itu mengacu pada tindakan pengakuan dan tindakan peningkatan nilai. Definisinya termasuk :
• Untuk mengenali hal terbaik dalam diri seseorang dan dunia sekitar kita
• Memfokuskan pada hal-hal yang memberikan kehidupan, kesehatan, vitalitas dan kesempuranaan pada system kehidupan manusia
• Untuk mengafirmasi masa lalu. Kekuatan, kesuksesan, asset dan potensi kita masa kini
• Untuk meningkatkan nilai-nilai (seperti sebuah investasi yang dinyatakan dalam nilai)

Jadi, organisasi, bisnis dan komunitas dapat mengambil keuntungan dari apresiasi yang lebih besar. Secara global, orang-orang butuh akan pengakuan. Mereka ingin bekerja dari seluruh kekuatan mereka pada saat mereka juga menemukan nilai mereka. Eksekutif dan manager banyak sekali memimpin jauh dari nilai-nilai mereka sendiri. Mereka mencari cara untuk mengintegrasikan semangat mereka yang besar ke dalam pekerjaan sehari-hari dan organisasi berjuang sekuat tenaga untuk meningkatkan nilai mereka kepada pemegang saham, karyawan dan dunia pada skala yang lebih besar.

Inquiry: Exploration and Discovery

Appreciative Inquiry adalah lebih dari sekedar appresiasi, pengakuan dan pengembangan nilai. Itu juga tentang sebuah riset / penyelidikan.

Inquiry mengacu pada tindakan eksplorasi dan penemuan. Juga berimplikasi atas pertanyaan tentang kemungkinan-kemunkinan baru, berada pada state yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya, menakjubkan dan sebuah keinginan untuk belajar. Inquiry mengacu pada keterbukaajn atas perubahan. Kata “inquire” juga sebuah kata kerja yang dapat berarti :
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
• Mempelajari
• Mencari, eksplorasi, investigasi

Inquiry adalah sebuah proses pembelajaran bagi organisasi juga pada individu. Kita semakin jarang mencari, mengeksplor atau mempelajari apa yang telah kita ketahui. Kita mengajukan pertanyaan tentang para area-area yang tidak biasa bagi kita. Tindkaan dari Inquiry membutuhkan ketulusan hati dan keterbukaan pada semua kemungkinan-kemungkinan baru, pandangan yang baru dan pengertian yang baru pula. Memang kita tidak mungkin mendapatkan “semua jawaban”, “mengetahui apa yang seharusnya dilakukan” atau “sebuah kepastian” ketika kita berhadapan dengan sebuah inquiry. Semangat dari Inquiry adalah semangat untuk belajar.

How Does Appreciative Inquiry Work?

Proses yang digunakan untuk menggerakkan kekuatan dari Appreciative Inquiry atau disingkat AI adalah siklus 4D. Berdasarkan dari system kehidupan – orang, tim, organisasi dan komunitas – pertumbuhan dan perubahan arah pada apa yang telah mereka pelajari, AI bekerja secara focus pada perhatian organisasi pada potensi positive dan dijadikan sumber utama kekuatan. Sumber utama kekuatan yang positif adalah sebuah sumber daya alami bagi organisasi atas kumpulan kebijakan atas kekuatan, kemampuan, sumber daya, potensi dan harta organisasi yang tidak ternilai harganya.

Siklus 4D AI melepaskan energi dari sumber utama kekuatan positif tersebut untuk transformasi dan mempertahankan kesuksesan mereka.
Affirmative Topic Choice: Siklus 4D dimulai dengan sebuah identifikasi pemikiran pada apa yang akan dipelajari – Topik Afirmasi. Karena system kehidupan manusia bergerak berdasarkan arahan yang mereka pelajari, pilihan atas apa yang ingin mereka pelajari, apa yang menjadi perhatian utama organisasi baik secara esensi dan strategic. Topik yang dipilih akan menyediakan sebuah kerangka kerja untuk mengumpulkan cerita-cerita, penemuan dan sharing best practices dan menciptakan sebuah pengetahuan yang kaya atas suasana kerja. Mereka menjadi agenda organisasi untuk pembelajaran dan inovasi.

Setelah dipilih, topic afirmasi seperti “inspired leadership”, “optimal margins” atau “budaya sebagai sebuah keuntungan yang kompetitif” memberikan petunjuk atas siklus 4D yaitu Discovery, Dream, Design and Destiny.

Salam Kepemimpinan
Surya D. Rachmannuh
Training Specialist
Certified ISO, Webmaster,
Problem Solving and Decision Making
site : www.webiddesign.com

Monday, January 12, 2009

Appreciative Inquiry

Appreciative Inquiry

Appreciate atau valuing; 1. sebuah tindakan dari mengenali potensi terbaik dari diri seseorang atau dunia di sekeliling kita, mengafirmasi masa lalu dan menunjukkan kekuatan, sukses dan potensi, untuk menyatakan hal-hal yang memberikan kehidupan (kesehatan, vitalitas, kesempurnaan) didalam menjalani kehidupan. 2. Meningkatkan nilai sebagai contoh ekonomi telah meningkat nilainya. Sinonim katanya adalah Menilai, menghargai, kepercayaan diri dan kebanggan.

Inquire : 1. tindakan eksplorasi dan penemunan 2. Mengajukan pertanyaan; untuk membuka sebuah potensi dan kemungkinan yang baru. Sinonim katanya adalah Penemuan, pencarian dan sebuah studi eksplorasi yang sistematik.


Appreciative Inquiry adalah tentang sebuah coevolusi penemuan untuk mendapatkan yang terbaik dalam diri orang, organisasi dan dunia yang relevan sekitar mereka. Lebih dalam lagi, AI melibatkan sebuah pencarian yang sistematik pada apa yang memberikan “kehidupan” dalam sebuah ekosistem kehidupan yang lebih baik, efektif dan kemampuan konstruktif terbaik dalam bidang ekonomi, ekologi dan kemanusiaan. AI melibatkan sebagai cara yang sentral, sebuah seni dan praktek dari pengajuan pertanyaan yang menguatkan sebuah system kapasitas untuk meningkatkan, mengantisipasi dan meninggikan nilai potensi positif. AI secara sentral meningkatkan mobilisasi dari inquirey melalui “pertanyaan positif yang tidak dikondisikan” (unconditional positive question), sering melibatkan ratusan bahkan ribuan orang. Intervensi tugas dari AI memberikan sebuah cara untuk mempercepat imajinasi dan inovasi; lebih dari negasi, kritik dan diagonisi spiral, maka disana ada Penemuan (Discovery), Mimpi (Dream) dan Desain (Design). AI mencari, secara fundamental, pembangunan sebuah kerjasama yang konstruktif antara sekumpulan orang dan topic yang dibicarakan orang secara keseluruhan seperti Pencapaian, asset, potensi yang belum dikembangkan, inovasi, kekuatan, pemikiran yang tinggi, kemungkinan, perbandingan, point tertinggi, nilai moral hidup tertinggi, tradisi, kompetensi strategic, cerita-cerita, ekspresi dari kebijaksanaan, sebuah pendalaman makna dari roh dan jiwa dan pandangan dari nilai dan kemungkinan masa depan.

Berbicara pada hal ini sebagai sebuah kesatuan, AI dalam segala peranannya bekerja dari nilai perubahan positive (Positive Change Core) dan diasumsikan bahwa setiap sistem kehidupan banyak sekali point positive yang kaya dan belum disentuh sama sekali sehingga, dengan melinkkan energi positif ini dalam agenda perubahn dan perubahan yang tidak pernah terpikirkann sebelumnya dimobilisasi dengan cepat dan demokratis

Surya D. Rachmannuh
Trainining Specialist
Certified Webmaster,
Problem Solving and Decision Making

Wednesday, January 07, 2009

The reason I live

The reason I Live is to worship YOU...

---------------------------------------------

Alasan untukku hidup adalah untuk menyembahMu TUHAN.

Terkadang dalam kehidupan ini, kita sebagai manusia sering mengalami kekecewaan yang hinggap begitu saja tanpa kita sadari, membuat kita tidak termotivasi.

Pagi ini walaupun saya secara pribadi, mendengar bahwa MOTIF sangat penting dalam dunia kerja, seperti motif ingin menyenangkan atau berbakti kepada orang tua kita, motif ingin menyenangkan pasangan kita (bagi yang sudah nikah), motif untuk sukses supaya dapat menyekolahkan anak yang layak atau bahkan ke luar negeri misalnya sangat sangat penting bagi kita sebagai motor penggerak kesuksesan kita.

Namun apa yang terjadi, semangat yang kita bawa seakan luntur ketika berhadapan dengan kegiatan sehari-hari dimana kejadian sehari-hari tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan bahkan kita merasa tidak ada yang memperhatikan, semakin anda proaktif malah beban kerja yang menjadi semakin bertambah, memberikan masukan yang positif malah anda yang harus menjadi bertanggung jawab, orang-orang yang anda menaruh harapan tidak menjadi kenyataan dan masih banyak hal lainnya...

Putus asa, sedih, kecewa bercampur aduk jadi satu. Benarlah dikatakan kita dapat menggantungkan perasaan, harapan kita kepada manusia karena sebaik apapun manusia dengan keterbatasannya tidak akan dapat memenuhi apa yang kita inginkan. Baik sudah kita utarakan maupunn yang kita simpan saja dalam hati.

Hari ini, ketika mendapatkan lirik lagu ini bahwa marilah kita mengubah sudut pandang atau persepsi atau paradigma kita bahwa lakukanlah yang terbaik seperti kita bekerja kepada TUHAN dan lirik ini sangat menguatkan bahkan ketika pasangan kita sebagai seorang yang paling terdekatpun tidak mampu membahagiakan kita, sekali lagi dengan keterbatasannya sebagai seorang manusia biasa, tetapi kita memiliki ALLAH yang luar biasa.

Alasan ku untuk hidup adalah hanya untuk menyembah dan memuliakan namamu bila dijadikan sebagai standar kehidupan baik secara Rohani maupun Jasmani akan sangat membantu kita dalam masa yang sukar, sebuah penghiburan yang sangat membantu kita untuk keluar dari keadaan krisis menuju ke sebuah pengertian yang mendalam tentang arti hidup ini.

The reason I live, is to worship YOU.
Sukses untuk anda.

Surya Rachmannuh