Friday, October 24, 2008

Paradigma yang berpusat pada prinsip

Prinsip-prinsip ini adalah bagian dari sebagian besar agama yang besar dan abadi, dan juga filosofi sosial dan sistem etika yang abadi. Prinsip-prinsip ini terbukti sendiri dan dapat dengan mudah diabsahkan oleh siapa saja.

1. Keadilan

yang darinya keseluruhan konsep kita tentang keadilan dikembangkan. Anak-anak kecil tampaknya memiliki perasaab bawaan tentang gagasan keadilan bahkan terlepas dari pengalaman pengkondisian yang berlawanan. Ada perbedaan besar dalam cara keadilan didefinisikan dan dicapai, tetapi ada kesadaran yang hampir universal tentang gagasan itu.


2. Integritas dan kejujuran

Keduanya menciptakan dasar kepercayaan yang esensial untuk kerjasama dan pertumbuhan pribadi serta antarpribadi jangka panjang.


3. Martabat manusia

Semua manusia diciptakan sama dan diberkahi oleh Sang Pencipta denga hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut, yaitu Hak Hidup, kebebasan dan pengejaran kebahagiaan".


4. Pelayanan :Gagasan memberikan kontribusi atau sumbangan

5. Kualitas dan Keunggulan

6. Potensi : kita berada dalam tahap embrio dan dapat bertumbuh dan berkembang dan melepaskan semakin banyak potensi, mengembangkan semakin banyak bakat. Sangat berhubungan dengan potensi adalah

7. Pertumbuhan, proses pelepasan potensi dan pengembangan bakat

8. Kesabaran

9. Pengasuhan dan

10. Dorongan

Prinsip bukanlah praktek. Praktek adalah aktivitas tertentu atau aksi. Sementara praktek bersifat spesifik menurut situasi, maka prinsip adalah kebenaran yang dalam dan fundamental yang memiliki aplikasi universal. Prinsip berlaku pada individu, pernikahan, keluarga, organisasi, swasta dan pemerintah.

Prinsip bukanlah nilai. Sekumpulan pencuri dapat mempunyai nilai yang sama, tapi nilai ini melanggar prinsip dasar yang sedang kita bicarakan. Prinsip adalah wilayah. Nilai adalah peta. Jika kita menghargai prinsip yang benar, kita memiliki kebenaran - suatu pengetahuan tentang segalanya sebagaimana adanya.

Prinsip adalah pedoman untuk tingkah laku manusia yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan permanen. Prinsip bersifat mendasar. Prinsip pada dasarnya tidak dapat dibantah karena sudah jelas dengan sendirinya.

Keadilan, kejujuran, kemuliaan, kebergunaan, prestasi dan peningkatan terus menerus dapat anda dipertimbangkan sebagai kebahagiaan dan keberhasilan yang kekal.

Semakin dekat peta atau paradigma kita dijajarkan dengan prinsip atau hukum alam ini, semakin akurat dan fungsional peta atau paradigma itu jadinya. Peta yang benar akan menimbulkan dampak tanpa batas pada keefektifan pribadi dan keefektifan antar pribadi kita yang jauh lebih besar daripada jumlah upaya apapun yang kita kerahkan untuk mengubah sikap dan perilaku kita.

Salam kepemimpinan,
Surya D. Rachmannuh
Surya_rachmannuh@yahoo.co.id