Friday, October 24, 2008

Kebesaran Primer dan Sekunder

Mengulas topik yang lalu tentang Etika Kepribadian, bukanlah berarti pertumbuhan kepribadian, pelatihan ketrampilan berkomunikasi dan pendidikan dalam bidang strategi pengaruh dan berpikir positif tidaklah menguntungkan, ini merupakan esensi untuk mencapai keberhasilan, tapi hanya untuk bagian sekunder saja, bukan yang primer.

Dalam memanfaatkan kapasitas manusia kita untuk membangun berdasarkan generasi sebelum kita, mungkin kita kurang hati-hati telah menjadi begitu terfokus pada bangunan kita sendiri sehingga melupakan dasar yang menahannya tetap berdiri, atau karena begitu lama kita telah menuai tanapa pernah menabur, barangkali kita telah melupakan kebutuhan untuk menabur.

Banyak orang dengan kebesaran sekunder yaitu pengakuan sosial akan bakat mereka - tidak memiliki kebesaran atau kebaikan primer dalamkarakter mereka. Cepat atau lambat, anda akan melihat ini dalam setiap hubungan jangka panjang. Sesungguhnya,karakterlah yang berkomunikasi paling fasih.

Intinya, "siapa kita adanya" berkomunikasi jauh lebih fasih dibandingkan apapun yang kita katakan atau kerjakan. Kita semua mengetahuinya. Ada orang yang kita percaya sepenuhnya karena kita mengetahui karakter mereka. Entah karena fasih atau tidak, entah mereka memiliki teknik hubungan manusia atau tidak, kita percaya kepada mereka dan kita bekerja dengan berhasil dengan mereka.

"Kedalam tangan setiap individu diberikan kekuasaan yang mengagumkan untuk berbuat baik atau jahat - pengaruh yang diam, tidak disadari, tidak terlihat dari kehidupannya. Ini benar-benar merupakan pancaran konstan dari siapa orang itu sebenarnya, bukan sosok pura-pura yang ia perankan. - William George Jordan

Salam Kepemimpinan
Surya D. Rachmannuh
surya_rachmanuh@yahoo.co.id